Kini..
Senyum tipis yang tak lagi engkau pedulikan.
Engkau sibuk mencari solusi untuk masalah yang sedang menggerogotimu.
Kapan hadiah kecil kau siapkan untuk jiwamu yang letih; badanmu yang penat dengan kejamnya cara dunia mendidikmu.
Dunia ini kejam pada seorang anak yang lugu dan polos.
Memaksa memahami keadaan; memahami makhluk yang sering acuh tak acuh.
Orang tersayangku perlahan berjalan tak kembali.
Rencanaku yang telah tersusun rapi, berantakan; porak-poranda.
Baru saja kemarin, masalah kunci motorku yang hilang, di temukan.
Kini otakku stagnan mengatasi penaku yang macet. Padahal aku di tekan untuk menanda tangani permohonan menyerah pada keadaan.