Lihat ke Halaman Asli

"Semoga Kita Ndak Membeo"

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

diancooook “kamu jangan marah kalau ga tahu artinya ,kamu jangan naik pitam kalau kamu tidak pernah bersentuhan dengan budaya jawa dan benturan denganya , atau YAKHROQ BAITAK tapi kok (loh kamu tolah toleh (bingung ) kan kamu sudah lama berada di negeri dua sisi mata uang ini, sisi kanan adalah musa as. Sisi kiri adalah firaun ),kamu baru boleh marah kalau memang kamu tau artinya, tahu maknanya ,tepat dan pas ketika di ucapkan kalimat sederhana ini ,kamu juga ga boleh balas umpat dengan anjing atau babi ,karena toh kamu ga paham sebenarnya kata-kata ini ……..(hehe maksudnya saya ) kamu ,kita ,mereka siapa saja bahkan tidak mengerti apakah arti umpatan-umpatan yang sering kita layangkan ke diri kita maupun oran lain ,dasarnya asal puas ,asal bisa keluar seluruh emosi ,dan seluruh kekesalan, ploooooooooooong bahasanya, plooooooooooooong sumpek nya, plonggggggggg marahnya………… jangan2 saya kita, bahkan semuanya sedang dan masih suka membeo, ” lho kok membeo kita kan manusia ? ya kalimat membeo itu kan lahir, karena burung beo itu pandai menirukan orang ngomong ,dia bisa bilang assalamualaikum,bilang katoke ceblok (celananya jatuh ),atau sambelnya pedes, atau bahkan i love you ,fuck you ,dan yang lain. bahkan bisa ngaji si beo ini, tapi apa burung beo ini lantas bisa ngomong, paham yang diomongkan ,mengerti bahasa, dan mengerti apa yang sedang terjadi ketika kata2 ini dia ocehkan ,.................. apakah dia sadar persinggungan budaya misalnya, ketika si beo ini di ajari kata2 dancook, atau nggateli ,apakah dia paham dan benar-benar, melafadhkanya seperti orang surabaya yang sudah kepanasan ngangkat koper lalu ada mobil di belakangnya yang nylonong, lalu nyrempet dia, dan pas di sampingnya ada genangan air becek, lalu muncrat air itu gara2 terlindas roda mobil yang ada di sampingnya, yang sedang jalan................................................ ,apakah sama dancok yang keluar dari manusia ini,? dan dari si beo yang dirantai kakinya dan di taruh di pojok rumah ? ya jelas tidak, seribu kali si beo itu ngoceh dancok ya hanya akan seperti itu, dikasih pisang dia akan bilang dancok ,dikasih minum juga bilang dancok ,dikasih nasi dia akan bilang dancok ,tapi kalau manusia yang diatas tadi ,anda kasih uang bilang terima kasih, anda kasih perhatian, yang lebih akan balas memperhatikan ,anda kasih apapun yang bersifat sebagai wujud penghargaan diri, dan penghargaan anda terhadap manusia, yang keluar dari kata2nya adalah terimakasih, bersyukur... karena “man lam yaskurinaaasa lam yaskur robahu” ,(yang belum bisa berterima kasih bersyukur terhadap pemberian tuhanya dari sesamanya, maka dia tidak bisa mensyukuri nikmat dan pemberian tuhanya, karena manusia yang memberi bukan lah pemberi ,dia toh sebatas kurir ,yang hanya membagi dari yang mempunyai, dia hanya mengantarkan, bahkan dia mengaharap untuk di terima pekerjaanya (yaitu mengantar tadi atau mengantar rejeki ),dari sang maha pemberi ,dan tentu anda tahu kalimat ar-razzaq, ini sifat yang tidak pernah dan tidak boleh di sifatkan kepada sang hamba, karena dia (sifat ini ) merupakan pakaiNYA ) kita jangan jadi beo?, jangan niru kelakuan burung beo, yang hidup di tengah2 komunitas santri pandai ngaji, hidup diterminal senen ,pinter bilang stasiun kota, manggarai, poncol ,atau apalah, bahkan bisa bilang dancook yang tadi ,kita jangan niru kelakuan beo yang dikasih makan bilang dancok ,yang kalau dirantai malah ngoceh i love you (karena si beo hanya bisa bahasa i love you, mau di rantai, mau di kasih racun, mau di lempar sandal ,juga akan tetap i love you ,dan i love you jadi si beo tidak mengerti ,sibeo tidak paham ,sibeo tidak merasakan sebuah persinggungan kebudayaan, dan dinamika-dinamika yang ada didalamnya, dia cuman bisa sebatas nerok ke (meniru ) dan yang paling up date, si beo ini latah ,lho kita ini manusia yang berbudaya ,kita manusia yang mempunyai peradaban, ajaran, bahkan kita mempunyai visi dan misi jauh kedepan katanya , untuk menjalani hidup ini, kita bukan beo ,dan sekali lagi kita bukan beo …. jadi kalau kita bukan beo, ya kalau kita merasa di dholimi yach langsung kita angkat bicara, bahwa kita di dholimi dengan apapun itu, dan kalau sudah bicara tidak mampu menyelesaikan kedholiman2 dan kejahatan2 tadi, ya kita pake tindakan.................. jangan kaya beo diatas, dirantai, di kasih makan kata2nya itu2 saja ,lho kita ini masyarakat, kita ini rakyat, kita ini mempunyai institusi yang bernama Indonesia, kita jelas mempunyai hak terhadap emas yang ada di freeport ,kita punya hak terhadap minyak yang ada ci caltex riau, kita punya sawah padi, bahkan kita punya lapangan yang ada di samping-samping gedung yang menjulang tinggi di tengah kota jakarta itu, ya kalau kita di plokotoi, dilucuti hak2 kita “sebagai sayidul bilad” (tuan tanah )ya jangan kayak beo dong, hanya bisa bilang matur suwun, tak tahu kontek, tak tahu keadaan ,kita harus tahu saat kita marah, dan saat kita tertawa dan gembira ,ya memang kita masyarakat yang paling “teposliro” di dunia ini ,kita masyakat yang mempunyai tingkat toleransi dan tasamukh paling tinggi, wong buktinya kita sudah nyewa rumah aqad (kontrak satu tahun ), lalu sang tuan rumaah datang di bulan ke tiga, mengusir kita dengan alasan anaknya yang dari paris datang dengan istrinya, lalu dengan terpaksa (sebenarnya bukan terpaksa )karena kita diam, lalu kita hanya jadi bahan paksaan dan akhirnya “an nahardha laaaziim tukholli kulllu saaqah wal mafrudh kuluku itla’ barraah, assyan ibni hayigi bukroh “(yang penting hari ini kalian harus kosongkan flat ini ,saya ngga mau tahu, kalian harus keluar dari flat ini ,karena besok anak ku datang dengan istrinya dari paris ,itu kira2 indonesianya ,ini kan diancoooook brarti ,kita masih nyewa tiga bulan perjanjian satu tahun …) lho yang bisa kita lakukan cuman pasrah, dan marah mungkin ngumpat,itu juga di dalam hati . lho kalau kamu punya kebudayaan dancoook, kebudayaan carok ,pantek atau apalah , yang memang pantas untuk kau umpatkan di hadapan tuan rumah yang semodel seperti di hadapan mu, yaa ungkapkan, tapi tolong kau terjemahkan dengan budaya dan adat sekitar, kalau kamu di mesir ya katakan apalah ? yang jelas anda paham (yekhroq baitak )atau apalah,kalau kamu di inggris atau di amerika ,bahkan di Saudi arabia yaaah terjemahkan sesuai dengan budaya dan kondisi masyarakatnya , dan memang ini pas(tapi jangan lantas kita terus2an mengumpat tanpa ada langkah dan perbuatan nyata, agar kita tidak terus2 an ngumpat ,atau paling ga , orang tidak sampai membuat kita mengumpat… ) karena kita sedang di plokotoi dan di main2kan, jangan kita lantas merengek rengek ,bilang tolong kasih waktu satu atau dua hari, nah ini sudah kebalik namanya, wong aqad dan perjanjian transaksinya satu tahun kita nyewa rumah,baru tiga bulan kok sudah di usir ,lho kamu ini mahasiswa fakultas hukum islam katanya, yang di ajaran agama kita menerangkan bahwa, kalau kalian buat aqad perjanjian sewa menyewa atau apapun itu yaa harus ditulis, karena tidak semua orang2 yang mengaku nabi Muhammad saw. Turun di benuanya, dan berbicara menggunakan bahasanya, itu mengerti ajaran yang di bawa panutan kita(rasululllah saw.), ya mereka tahu dan paham tapi mereka(saya tidak katakana semuanya tapi ada ) selalu ingin lari dan menjauh (bukan berarti kita sok suci tapi kit belajar dari kenyataan …. )….. jangan jangan memang kita sudah menjadi beo- beo dimanapun kita berada ,di Jakarta ,di autralia di cairo, di Saudi arabia,belanda , ataupun dimana saja. jangan-jangan memang kita selalu bilang matur suwun dan maaf dalam keadaan apapun , ya kalau maling datang mencuri di Negara kita atau dirumah kita ,dimanapun itu berada , ya harus di teriaki maling!!!!!!!!!! jangan maling diteriaki I love you, atau thank you, bahkan kita angkat angkat ,…….. hehehehhe (kapok mu kapan akhirnya kita sendiri yang bingung kelaparan ) karena kalau kita diam kita setuju, atau kita tidak tahu dan kita tidak mau tahu?? ………… you have to say what you want to say ,even it hurt, even it bitter, even it anything??? , apalah, yang penting jangan jadi beo(maksudnya saya jangan kaya beo ) yang seperti diatas, jangan jadi beo yang hanya tau terimakasih, tak tahu kapan dan dimana, atau dalam konteks apa, terima kasih itu harus di ucapkan ,dan jangan jadi beo yang selalu bilang dancoook atau brengsek,shiit , yang juga tak tahu kapan, dan dimana, dan dalam kontek apa dancooook itu akan berbunyi nyaring, sesuai dan serasi dengan lawan bicara dan keadaaanya (tapi saya bukan menyuruh anda untuk ngumpat ,tapi ada saatnya umpatan2 itu keluar, wong kita juga bukan manusia sempurna, atau bahkan kita bukan nabi yang ma’sum ,atau bahkan kita bukan manusia yang setengah dewa )… kira kira gusti allah marah gak yaa ?kita bilang dancok,brengsek dan shitt atau umpatan yang lainya ?,tapi apakah kita bisa menjamin gusti allah akan terima, ketika kita selalu bilang astagfirullah!!! niatnya untuk merendahkan orang lain, niatnya untuk bilang kamu itu manusia kok salah terus ,manusia kok banyak dosa banyak ,khilafnya ,banyak apalah yang seakan akan kamu itu harus mandi tuju kali dan kita suci sendiri …………….(ya tapi idealnya seorang muslim yang baik, hamba yang belajar mencari ridho tuhanya, selalu melakukan hal2 yang membuat DIA ridho ,jangn lantas kita umpat DIA, dan kita selalu salahkan DIA di setiap kesialan, yang memang kita sendiri yang membuatnya ,kalau ada yang jelek itu datangya dari kita kalau yang baik dari siapa lagi selain dariNYA …………) H-8 DISTRIC EIGHT nasr city Egypt

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline