Lihat ke Halaman Asli

Bayu Wira Pratama

Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Al-Walid bin Uqbah, Kufah, dan Fitnah

Diperbarui: 5 Oktober 2022   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Kufah lama (Sumber: Pinterest Labiba Laith)

"Mereka tidak senang pada seorang pemimpin pun, dan tidak seorang pemimpin pun senang dengan mereka." -Umar bin Khattab

Tidak ada Khulafaur Rasyidin yang difitnah lebih keji melebihi apa yang dialami Usman bin Affan. Meskipun pada masa pemerintahannya juga dipenuhi oleh berbagai prestasi, entah perluasan wilayah atau standarisasi mushaf, tapi masih banyak orang yang melihat pemerintahan Usman terkait dengan nepotismenya, karena Usman banyak mengangkat gubernur-gubernur di berbagai wilayah Islam merupakan kerabatnya, alih-alih memilih sahabat-sahabat senior. 

Tuduhan ini pula yang menjadi salah satu sebab terbunuhnya Usman. Tapi, apakah benar Usman mengangkat kerabat-kerabatnya karena nepotisme, atau karena sebab lain? Jawaban itu akan ditemukan, salah satunya melalui hubungan Al-Walid bin Uqbah dengan Kufah.

Kufah, 644-645 M...

Ketika Khalifah Umar bin Khattab telah berpulang, gubernur Kufah adalah Al-Mughirah bin Syu'bah. Khalifah penggantinya, Usman bin Affan, memberhentikan Al-Mughirah pada tahun pertama kekhalifahannya. Usman menggantinya dengan Sa'ad bin Abi Waqqash, berdasarkan wasiat Umar bahwa agar khalifah sesudahnya mengangkat Sa'ad sebagai seorang gubernur.

Tapi, Sa'ad pun hanya satu setengah tahun memimpin Kufah. Hal ini karena Sa'ad diberhentikan Usman setelah terjadi adu argumentasi antara dirinya dengan Abdullah bin Mas'ud terkait dengan pinjamannya dari Baitul Mal yang ditagih pelunasannya oleh Abdullah. Usman pun mengganti Sa'ad dengan Al-Walid bin Uqbah, yang tak lain adalah saudara seibunya dari Bani Umayyah. Sebelum menjadi gubernur Kufah, Al-Walid adalah gubernur Taghlib dan Mesopotamia.

Al-Walid bin Uqbah adalah salah satu gubernur terbaik di masa Usman bin Affan. Selama lima tahun menjabat sebagai gubernur Kufah, tak sekalipun rumahnya dijaga oleh pengawal. Ia sendiri yang mendistribusikan subsidi bagi hamba sahaya. Ia juga diakui dengan penuh kebaikan oleh Imam Ath-Thabari dan orang-orang yang hidup sezamannya.

Hanya saja, Al-Walid memerintah di Kufah...

Kufah memang sebuah wilayah penting dalam kekuasaan Islam. Penduduknya juga padat. Tapi, di kota ini juga banyak terjadi tragedi dan penderitaan, bahkan sejak masa Umar bin Khattab. 

Banyak sekali pengaduan dan keluhan dari mereka terkait gubernurnya, padahal yang memimpin sebelum mereka adalah orang-orang pilihan Umar, dimana Umar sendiri tak mungkin mengangkat seorang gubernur secara sembarangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline