Lihat ke Halaman Asli

Jadilah Customer Anda Sendiri

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Happy Customer"][/caption]Kita semua pastinya pernah menjadi seorang customer, klien, atau konsumen. Mulai dari membeli perlengkapan sehari-hari, membayar parkir, atau makan di restoran, kita telah menjadi ketiganya itu. Memang mudah dan menyenangkan menjadi customer itu. Ya, karena customer adalah raja. Tetapi, tahukan anda bahwa hal itu memang banyak benarnya bagi para pengusaha? Tanpa pelanggan, pengusaha bukanlah apa-apa. Tidak ada yang akan menjalankan roda perusahaan mereka. Sekarang, mari kita balik posisi, kita sebagai penyedia jasa, penjual, atau pekerja. Kita berada di posisi yang akan melayani mereka. Kita ambil contoh sebuah restoran. Jika anda membuka restoran, dan anda seorang juru masak, anda tentu akan lebih banyak berkonsentrasi pada menu masakan.

Atau ambil contoh anda seorang webdeveloper, anda akan berkonsentrasi kepada pekerjaan yang anda kerjaan, dan kerjaan selanjutnya, dan selanjutnya. Yang penting pekerjaan selesai, warung anda laku, dan datang pelanggan berikutnya.

Atau ambil contoh anda seorang webdeveloper, anda akan berkonsentrasi kepada pekerjaan yang anda kerjaan, dan kerjaan selanjutnya, dan selanjutnya. Yang penting pekerjaan selesai, warung anda laku, dan datang pelanggan berikutnya. Well, itu bukan hal yang salah, karena memang begitulah adanya, tetapi jika kita ingin berkembang, berinovasi, kita harus lebih dari itu. Sekarang kita balik posisi kita menjadi seorang customer. Kembali ke restoran tadi. Anda mengharapkan masakan yang enak ? pasti! dan hasrat anda telah dipenuhi oleh sang pemilik sekaligus juru masak itu. Tetapi, anda mulai berpikir hal lain. Wah, ruangan ini sempit, wah ruangan ini panas, wah harganya mahal, pelayannya bajunya buruk, memasaknya lama, dan masih banyak lagi. Kemudian anda menemukan tempat yang sama enaknya, tetapi ber-AC, layanan cepat, sedikit lebih mahal, tetapi bersih! hmmm... bisa dipastikan anda mulai berpikir pindah kesitu.

Demikian pula dengan webdeveloper tadi. Anda membuat website anda disana. Harga murah, pengerjaan cepat. Tapi kemudian anda berpikir, kenapa desainnya biasa saja ya? Kenapa saya jika ingin update artikel harus menghubungi dia? Kenapa saya tidak mempunyai fasilitas email ya? kenapa dan kenapa yang akan selalu muncul. Itulah customer, mereka tidak pernah puas!

Disitulah tantangan kita. Sebagai pengusaha, bisnis owner, kita dituntut untuk selalu berinovasi! Restoran enak, akan kalah dengan Restoran enak dan murah. Restoran enak dan murah, akan kalah dengan Restoran enak, murah, dan bersih. Dan seterusnya, tidak akan ada habisnya. Ingat, customer tidak pernah puas. Mereka akan selalu menuntut lebih dan lebih. Bahkan jika diberi gratis pun mereka menuntut lebih dari itu. Lalu bagaimana menyikapinya? Ya, anda harus menjadi customer ! Jadilah customer untuk produk anda sendiri! Jadilah customer yang tidak pernah puas. Misal produk anda adalah makanan, cobalah menjadi customer, bukan tukang masak. Mulai dari parkir motor, apakah anda nyaman? Masuk ruangan, gelap atau terang kah ? Memesan menu, apakah mudah, dan sebagainya. Pastikan bahwa anda benar-benar puas menerima atau membeli produk anda. Jika anda tidak puas, berarti produk anda kurang layak bersaing. Anda saja tidak puas, apalagi orang lain ? Namun jika anda sudah puas, anda harus mencoba lagi, pasti ada hal yang membuat anda kurang puas! ingat, customer tidak pernah puas! 

Dengan demikian, bisnis anda akan selalu berkembang, selalu berinovasi, dan selalu berevolusi !

Salam ! 110811, Bayu Sulistyo S Setelah merasakan menjadi pengguna dan berpikir hal-hal yang kurang saya kembangkan di produk saya. Read more: http://bayusulistyo.com/entrepreneur/12-jadilah-customer-anda-sendiri.html#ixzz1V3E5xQxH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline