Lihat ke Halaman Asli

Entrepreneur itu,...

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

[caption id="" align="alignleft" width="400" caption="Mobil jerih payah kami"][/caption] Sejak kuliah, ketika saya sedang bekerja praktek di sebuah perusahaan Arsitektur, Bapak saya pernah berkata bahwa saya tidak akan bisa bekerja di tempat orang. Alias saya tidak suka disuruh-suruh. Well, ternyata memang benar. Sampai detik ini saya belum pernah sekalipun mengalami bekerja di perusahaan. Hmm.. hanya satu kali di Negri Singa, itu pun hanya 8 bulan. Saat kuliah pun saya terbiasa bekerja freelance, dan memiliki studio sendiri (studiokasatmata). Tetapi saya menyadari bahwa saya tidak terlalu suka bekerja didalam perusahaan orang baru saat saya sudah lulus kuliah.  Bekerja , menurut kebanyakan orang berarti mencari nafkah, mencari orang, di sebuah instansi, institusi. Semakin besar instansi itu, semakin keren pula pekerjaannya. Tidak heran banyak orang berlomba lomba masuk ke sesuatu yang menurut mereka sangat berharga, PNS. Ketika saya pernah menanyakan ke seseorang, kenapa sih ngotot masuk PNS ? Jawaban mereka adalah, kerja enak, bisa baca koran, bisa pulang pagi, ga mungkin dipecat, plussss..... bisa dapet pensiun! what the..  Ternyata mentalitas nya dan motivasinya seperti itu toh. Dan jujur itu bukan jawaban dari satu orang saja.

Saat saya menikah, saya pengangguran.  Saya heran kenapa istri saya mau menerima saya waktu itu. Hmm... mungkin karena akal-akalan saya yang bilang kita bakal balik ke Negri Singa kalau sudah kepepet..  Bukan hal yang mudah terus terang, apalagi bapak mertua selalu merongrong istri saya dengan menawarkan lowongan-lowongan PNS waktu itu. Banyak cerita lucu tentang PNS, tapi saya akan cerita di lain tulisan . Tetapi, setelah beberapa saat, tepatnya 1 bulan setelah menikah, kami membeli mobil pertama kami (timor merah penuh masalah) dan 1 unit motor honda beat, akhirnya bapak mertua berhenti menawarkan lowongan ke istri saya 

Jadi, menurut saya bekerja itu tidak melulu harus bekerja di tempat orang. Menciptakan pekerjaan sendiri pun bisa kan? Apalagi dengan teknologi seperti sekarang ini, kita bisa bekerja dimana saja, kapan saja kita mau (internet). Pernah suatu saat saya mendengar kasak kusuk dari saudara istri saya, Bayu tu kerjaannya apa to? Gak pernah keluar rumah kok bisa punya mobil? .. Hehehhe... yah, begitulah , saya memang akhirnya memutuskan untuk bekerja dari rumah saja. Tidak akan kemana mana. Dengan bekerja dari rumah, saya memiliki banyak hal yang tidak bisa didapatkan pekerja dengan gaji tertinggi pun. Saya mempunyai banyak waktu dengan Mimma dan Hicca.

Bagaimana bekerja menurut anda? Itu tergantung persepsi masing masing individu.

Read more: http://bayusulistyo.com/entrepreneur/10-enterpreneur.html#ixzz1V10QkJQp




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline