Lihat ke Halaman Asli

Ketetapan Hati Robi

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam baru saja datang menjelang. Kegelapan mulai menyeruak turun menyelimuti bumi. sayup-sayup terdengar suara orang wirid selepas magrib dari corong masjid.

Robi duduk di depan meja makan menikmati sedikit santap malam setelah selesai solat magrib. Robi sengaja pulang lebih awal hari itu. Biasanya selepas isya Robi baru sampai rumah. Ada sedikit rasa gelisah menyelimuti hati Robi. Hatinya berusaha menetapkan sebuah tekad besar nan mulia. Sebuah rencana yang mulia coba digambarkan dalam pikirannya. Sebuah rencana yang akan menentukan jalan hidupnya di masa depan. Sebuah rencana yang akan membuat perbedaan dalam kehidupannya.

"Andi, kemana ya ma?" Tanya Robi kepada mamanya menanyakan adiknya yang petang itu belum terlihat batang hidungnya.

"masih mandi, baru pulang dari kampus kayaknya," kata mamanya sambil menyiapkan makan malam buat ayah. Ayah biasa solat magrib berjamaah di masjid dan biasanya masih melakukan wirid selepas magrib.

"tumben kamu nanyain dia Rob, ada perlu ya?" lanjut mama dengan nada menyelidik namun tetap sibuk di meja makan. meski cukup dekat dengan adiknya, Robi jarang sekali terlihat begitu serius dan dekat dengan Andi, adiknya. tentu saja mama sedikit kaget dengan gelagat Robi sore itu yang menanyakan adiknya.

"ngga ma, cuma mau ngajak Andi ke tempat teman sebentar," jawab Robi dengan nada mengambang dan terlihat agak ragu.

Mama masih terlihat bolak-balik ke meja makan dengan sikap yang acuh tak acuh seolah masih menunggu kepastian dari Robi. Saat itulah Andi melintas setelah selesai dari kamar mandi sambil mengusap-usap rambutnya yang masih kelihatan sedikit basah dengan handuk.

"Andi .. ada acara ga malam ini? Gw minta tolong sebentar ya," kata Robi masih sambil duduk di depan meja makan.

"Iya, tapi gw solat dulu," jawab Andi sambil ngeloyor ke kamarnya untuk solat magrib.

"emang kamu mau kemana sih Rob?" tanya mama masih penasaran.

"ke tempatnya siapa? teman? malem-malem begini? ngajak Andi lagi?" berondong mama masih dengan nada menyelidik laksana senapan mesin. kali ini mama duduk di depan meja makan di hadapan Robi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline