Lihat ke Halaman Asli

Bayu Setyo Nugroho

Dosen Politeknik Negeri Semarang

Dukung UMKM Berdaya Saing Ekspor, Tim Inovokasi POLINES kembangkan teknologi enterprise resources planning (ERP) dan Integrated digital marketing

Diperbarui: 21 Desember 2024   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Serah terima Alat Progam Inovokasi Skema P3E Ekspor (Sumber: Tim Inovokasi POLINES)

Foto Serah Terima Alat di Isna Makmur (Sumber: Polines)

SEMARANG -- Visi misi Indonesia emas 2045, salah satunya adalah meningkatkan transformasi ekonomi berkelanjutan. UMKM merupakan penggerak ekonomi terbesar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Tujuan SDG's dalam meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan Menyeluruh, serta Pekerjaan yang Layak untuk Semua sehingga mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalui diversifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi.

Sebagai konstribusi terhadap visi tersebut, Politeknik Negeri Semarang (Polines) dan Universitas Semarang (USM) ikut andil dalam menyuksesksan UMKM melalui Program "INOVOKASI" atau Program Inovatif Kreatif untuk Mitra Vokasi dengan skema P3E (Program Pengembangan Produk Ekspor). Terdapat dua mitra dalam program ini yaitu CV Isna Makmur (Jahe Instan Isna) dan Sumber Rejeki Rotan.

Kegiatan dilakukan dengan pengembangan diversifikasi produk dan penerapan Teknologi Tepat Guna. Teknologi Tepat Guna bidang Produksi diantaranya adalah mesin kristalisator dan mesin kompressor. Selain itu pengembangan Teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi dengan digital marketing guna menunjang daya saing dan proses bisnis CV Isna Makmur dan UMKM Sumber Rezeki Rotan. Implementasi ERP menjadi langkah strategis bagi CV Isna Makmur dan UMKM Sumber Rezeki Rotan untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mengoptimalkan operasional perusahaan, sehingga mampu bersaing lebih baik di pasar global.

Ketua tim peneliti yang juga dosen Politeknik Negeri Semarang (Polines), Bayu Setyo Nugroho S.ST., M.M., CPISC., CIPM mengatakan, dampak kegiatan terhadap usaha mikro diantaranya terjadi peningkatan kapasitas produksi dan adanya diversifikasi produk baru yang dihasilkan selama program ini berlangsung.

"Melalui hibah Inovokasi ini, terjadi peningkatan produktifitas mitra yaitu CV Isna Makmur dari 17 liter menjadi 45 liter per hari (meningkat 165%), Sumber Rejeki Rotan dari 30 Unit menjadi 60 unit per hari (meningkat 100%). Selain itu Diversifikasi produk mitra juga bertambah yaitu CV Isna Makmur dari 3 Unit Produk menjadi 7 Variasi Produk (meningkat 133%), Sumber Rejeki Rotan dari 20 Produk menjadi 30 Produk (meningkat 50%)", ujarnya saat ditemui di kegiatan Monev internal di Polines, Semarang.

Dukungan yang diberikan melalui Program Inovokasi ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan pelaku usaha dalam mendorong pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Dengan adanya teknologi tepat guna ini, diharapkan CV Isna Makmur dan Sumber Rejeki Rotan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, serta membuka peluang untuk bersaing di pasar global.

"Kami sebagai umkm merasa bersyukur ikut terlibat dalam program Inovokasi 2024 ini. Program ini memberi dampak besar bagi kami, kami memperoleh manfaat nyata yang dapat memperkuat operasional bisnis kami". Ujar Akhmad Sholeh Pemilik Sumber Rejeki Rotan.

"Kami ucapkan terima kasih, bantuan ini sangat berarti. Sebagai pelaku usaha lokal, kami selalu bermimpi membawa produk ini ke pasar internasional. Program Inovokasi ini tidak hanya memberikan kami bantuan pendanaan, namun juga memberikan kami kepercayaan diri untuk bersaing di Pasar Global. Kami diberikan pelatihan intensif untuk mempersiapkan ekspor, mencari buyer luar negeri, pemasaran digital, dan penggunaan teknologi tepat guna untuk membawa produk lokal ke pasar Global." Ujar Norma Pemilik CV Isna Makmur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline