Lihat ke Halaman Asli

Sambut Hari Habitat Sedunia dengan mengunjungi IPLT Salatiga

Diperbarui: 15 Oktober 2024   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Kunjungan IPLT Salatiga / USAID IUWASH

Salatiga, 8 Oktober 2024 -- USAID IUWASH TANGGUH bersama Dinas terkait, Influencer, Lembaga Pers Mahasiswa dan Media mengunjungi Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang.(PUPR) Kota Salatiga mengenai perkembangan dan pembuatan limbah di IPLT di ngronggo sebagai Pre-Event Peringatan Nasional : Hari Habitat Sedunia. Perubahan perilaku menjadi langkah atau jalan yang tepat dalam menjadikan lingkunga sehat dan sanitasi aman.

IPLT Ngronggo Salatiga Dibangun 2006 menggunakan APBN dan di operasional maksimal pada tahun 2016. Dalam pengembangannya Dinas PUPR Salatiga tengah mencari lahan untuk pembangunan IPLT yang baru. Kepala DPUPR Kota Salatiga Syahdhani Onang Prastowo mengungkap "Sosialisasi belum sampai di Masyarakat Umum dan menjadi tugas bersama untuk edukasi limbah sanitasi dan Stunting memiliki pengaruh besar dari Limbah Sanitasi berdasarkan strategi memerangi stunting. 70% Stunting  disebabkan oleh diri (lingkungan yang buruk) air sanitasi buruk."

 IPLT Salatiga yang berlokasi di Ngronggo sendiri memiliki manfaat Menjadikan Tinja sebagai peluang Bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan PAD 160 Juta. Dan keberadaan IPLT tidak ada di sekitaran Salatiga. IPLT Salatiga saat ini mengoperasikan kepemilikan 4 Truk Tinja dengan 6 Orang yang bertugas sebagai staf dan melayani UPTd IPLT Kota Salatiga.

Dinas PUPR Salatiga / Bayu R Putra

Agus Widodo selaku Kepala UPT domestik menyampaikan saat ini tengah menginvestasikan 2 Miliar pada limbah domestik dengan develope  target pendapatan 500 Juta pertahun dan memastikan Target di 2045 sebesar 99% pada wilayah kota Salatiga.

Pada kunjungan langsung di IPLT Ngranggo, Agus Widodo menjelaskan terdapat 3 tahapan dalam proses tersebut dimulai dari Unaerob untuk mengendapkan residu paling awal penguraian bakteri dilanjutkan dengan Degradasi untuk mengendapkan lumpur hingga menghasilkan lapisan lumpur endapan sebelum memasuki tahapan pemisahan dengan air di tahapan terakhir yaitu Pematangan pemarikan bakteri.

Lalu akan direncanakan kedepannya tempat baru di daerah Noborejo kurang lebih 3.000 Meter Persegi sebagai instalasi pengolahan baru dan mengikuti teknologi yang berubah dengan standar Kementerian PUPR, dengan kontribusi PAD berdasarkan Perda no. 1 tahun 2024 tentang PDSD dengan target di tahun ini 165 Juta. Tambahan Agus Widodo selaku Kepala UPTD IPALD Kota Salatiga.

Bertemu dengan masyarakat/ Bayu R Putra

Peserta kunjungan lalu bertemu Bapak Purnomo mewakili masyarakat dan penanggung jawab di tingkat kelompok swadaya masyarakat dengan saling berbagi pengalaman dan tanya jawab seputaran pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah. Dengan memberikan tindak lanjut kedepannya agar masyarakat dapat tersosialisasi dengan baik dan saling berkampanye tentang sanitasi layak dan sehat kedepannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline