Lihat ke Halaman Asli

I Am a Junkie

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129976058711550391

Orang bijak berkata, bahwa bekerja harus pakai hati. Kira-kira kata itu yang cocok menggambarkan diriku ketika berkecimpung di dunia pencegahan HIV/AIDS di Indonesia beberapa tahun lalu,,. Profesi sebagai case manager dan  outreach worker dalam program harm reduction bukanlah profesi impian kebanyakan orang,

aids-ribbon2

Saya menyadari bahwa menanggulangi penyebaran HIV/AIDS bukan pekerjaan yang mudah dan tidak bisa dihentikan dalam waktu yang singkat, apalagi melihat masyarakat indonesia yang sangat plural maka dibutuhkan metode-metode cerdas untuk ’memasukkan’ informasi mengenai HIV/AIDS ke semua lapisan masyarakat. Pertama kali saya bergabung dalam program program harm reduction di Jakarta Timur saat usiaku 19 tahun. Di Jakarta Timur, sebuah lokasi yang sangat rawan yang saya anggap sebagai redline district.. gimana enggak?? lokasi ini sering saya denger kriminalitas yang lumayan “brutal” dan kreatif,, temen di jambret, di todong dan banyak lagi yang lainnya.. huaahh,, and here i am guys!! (aku mendesah dlm batinku) ok,, here was my jobdesc: pagi : briefing with team di Youth Center Jaktim (10 menitan lah) menjelang siang : tugas penjangkauan (outreach) sampe sore,, kadang malem sore: bikin laporan harian,, berapa IDU yg ditemuin, berapa NEP yang di distribusikan dan berapa kondom yg dibagi2.. (okey okey,, pasti banyak pertanyaan tentang istilah2 itu,, ) IDU itu injecting drug users,, yupss mereka yg biasa disebut dengan nama junkie,, mereka itu yg harus aku temuin tiap hari,, what about NEP?? it means Needle exchange program,, yupss needle!! a.k.a jarum suntik!!! itu salah satu program pencegahan HIV/AIDS yang mengundang kontroversi dimana2.. “sama aja itu melegalkan penggunaan narkoba suntuk”.. “melestarikan budaya madat”.. “membela junkie-junkie gembel”…”itu bisa jadi barbuk kalo ketangkep polisi” yeah yeah,, dan banyak lagi komentar2 lain mengenai NEP ini,.. skarang gini,, HIV itu menyebar kemana2,, mematikan iya!! gampang nular iya!! n salah satu medianya adl darah dan cairan sperma/vagina (kita ud dewasa lah yaa,, so itu  bukan hal yg tabu).. sementara org disuruh berhenti mengkonsumsi narkoba (apalagi narkoba suntik, a.k.a etep, putauw, pete) itu bukan hal yang mudah kawan,, butuh waktu yang sangat lama dan treatmen yang kompleks,, ato kl mo cepet ya lawan aja gembong2 narkoba yg jaringannya di sluruh dunia itu.. sementara,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, di jakarta……… bandung,,,, bali,,,,,semarang,,, jogja… dan banyak sekali kota2 kecil di sluruh indonesia ini sebagai pasar para bandar narkoba,, dimana2 ada dan banyakk banget konsumennya!! sementara ituu,,,,,,,,,,,,,,, junkie biasa melakukan sharing needle,, satu jarum suntik dipake beramee22.. what if,, salah satu dari mereka sebenrya ud ada yg kena HIV.. bgmn dg yg lainya??? ok!! mungkin yg lain ada yg ga kena,, tp gmn kl mereka kena,, mereka masi ngerasa sehat wal afiat,, mereka pulang

junkie

kerumah,, menggauili istrinya,,, gak sadar juga,, menularkan virus itu ke istrinya,,, istrinya hamil,,, gak sadar lagi,, anak yg dikandung jg ud terinfeksi HIV,,, anaknya lahir,, masi gak sadar jugaa,,, sudah terkena HIV,,,, tiba2 imunitasnya kacau,, gampang sakit yg ujung2nya kematian,,, whatt d helll?? istri dan bayi itu gak salah bung! tp yg salah bapaknya,, Okeeyy,, at least dengan NEP ini,, kita bisa memotong rante penyebaran HIV hanya di kalangan pecandu aja,, jangan bawa anak istri,, tiap hari,,, aku bawa bungkus tissue basah merk MI** untuk NEP ini,, jangan tanya isinya,, yupss ud pasti jarum bekas mereka yg mereka masukkan ke bungkus tissue itu dan sebagai gantinya aku kasih mereka satu jarum suntik baru,, biasanya merk TERUMO (upss kesebut dah merknya).. jarum2 bekas itu aku kumpulin di galon air mineral yg berisi solar,, tiap minggu korlapku setorin itu ke puskesmas terdekat untuk dihancurkan,, biasanya di bakar di lain hari,, aku harus ketemu dampinganku (tentu saja junkie juga..) yang ketangkep polis ketika lagi beli di jl tambak manggarai,, dia terpaksa dipindahkan ke RS POlri di kramat jati,, hmmm,,, sumpaaahh its like a Hell,,, hampir 50 orang tumplek bleg di ruangan (sel) ukuran sekitar 8×8 yang dibagi menjadi dua ruangan,, dengan satu pintu bergembok.. jangan tanya kalo mo besuk pasien ada petugas yang memanggilkan mereka,, tapi  kita sendiri yang disuruh mencari diantara pasien lain yang bentuknya huaaaahh bikin hati mencelos.. kuberanikan diri berjalan pelan2 menyusuri ruangan pengap itu,, aku sempet liat ada org jalannya ngesot dg perban putih kemerah2an di pahanya (kupikir itu luka tembak,, aku yakin itu),, ada yg sudah kurus kering tinggal tulang di ranjang,, banyak sekali yang batuk (kurasa itu TBC) dan ada imigran gelap dari turki (di sel sendiri) yang sudah gila dengan sumpah serapahnya untuk pemerintah indonesia.. setelah berjalan2 sekitar 5 menit,, baru kutemukan dampingan aku itu,,, kurus kering,, padahal aku kenal dia dari sejak pipinya

MethJunkie

masih berisi,, hingga akhirnya seminggu setelah kubesuk dia di RS POlri tersebut,, yang ada hanya tinggal namanya saja,, yeahh,, thats life,, babe,, ada yg lahir dan ada yg mati,, dengan segala kepengapan dunia.. dan tentu saja kekejamannya..tp life must go on,, banyak pelajaran hidup yang aku dapet disini.. tentang hak,, kewajiban,, pengorbanan,, solidaritas,, okeyy aku mengakuinya,, gak smua pelajaran disini positif,, ada juga negatifnya,, banyak akal,,gak ada yg namanya jalan buntu,, semuanya terobossss bosss! tiap hari kupulang ke kostan tercinta di daerah depok,, dekat kampus tercintaku,, hmm,, rasanya damai  sekali ketika merasakan segarnya udara depok,.. malem2 ketika temen2 sudah pada pulang bekerja,, kita berkumpul,, sambil minum kopi,, mereka gak sabar untuk mendengarkan cerita2ku hari ini,, tentu saja ceritaku waktu itu tidak jauh dari junkie,, bahkan aku jg mengakui kalo aku ini adalah seorang junkie……….. yuopss im a coffe junkiee

:)

coffee_zoka

no no no,, its not me.. it was…ha ha ha…



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline