Lihat ke Halaman Asli

Bayu Rahmat N

Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama

Kurangnya Minat Gen Z terhadap Kebudayaan Lokal

Diperbarui: 25 Juni 2024 Ā  15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gen Z bermain gadget/freepik

Dalam era globalisasi yang kian pesat, kebudayaan lokal menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satu isu utama yang muncul adalah kurangnya minat Gen Z (Generasi Z) terhadap kebudayaan lokal dibandingkan dengan ketertarikan mereka pada kebudayaan asing. Fenomena ini terlihat jelas di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Artikel ini akan membahas faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya minat Gen Z terhadap kebudayaan lokal dan dampaknya terhadap keberlanjutan warisan budaya.Ā 

Pengaruh Globalisasi dan Media Sosial

Globalisasi membawa berbagai perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam hal budaya. Penyebaran informasi yang cepat melalui internet dan media sosial membuat Gen Z lebih mudah terpapar oleh kebudayaan asing. Berdasarkan data yang saya ambil dari $ RRI.co.id$ Ā lebih banyak usia 18-26 sekitar 54,1% yang menggunakan Media Sosial. Konten-konten dari negara-negara Barat, K-pop dari Korea Selatan, dan anime dari Jepang menjadi sangat populer di kalangan Gen Z. Akibatnya, kebudayaan lokal seringkali tersisih dan kurang mendapat perhatian.Ā 

Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk preferensi budaya Gen Z. Platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube dipenuhi dengan konten-konten yang berasal dari luar negeri, yang seringkali dianggap lebih menarik dan relevan. Kebudayaan lokal yang tidak banyak terekspos di media sosial menjadi kurang diminati karena dianggap ketinggalan zaman atau tidak sesuai dengan tren terkini.Ā 

Kurangnya Edukasi dan Promosi Kebudayaan LokalĀ 

Kurangnya edukasi mengenai kebudayaan lokal juga menjadi faktor penting. Sistem pendidikan yang kurang memberikan perhatian pada pentingnya mengenal dan melestarikan budaya lokal membuat banyak generasi muda tidak memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Padahal, pemahaman yang baik terhadap budaya lokal dapat menumbuhkan rasa bangga dan keinginan untuk melestarikannya.Ā 

Selain itu, promosi kebudayaan lokal yang kurang menarik dan tidak adaptif terhadap perkembangan zaman juga menjadi kendala. Banyak acara budaya yang diselenggarakan dengan cara tradisional yang mungkin tidak lagi menarik bagi Gen Z. Dibutuhkan inovasi dalam cara memperkenalkan kebudayaan lokal, misalnya melalui konten digital yang kreatif dan interaktif.Ā 

Pengaruh Lingkungan SosialĀ 

Lingkungan sosial, termasuk keluarga dan teman sebaya, sangat mempengaruhi minat Gen Z terhadap kebudayaan lokal. Jika lingkungan mereka lebih mengapresiasi dan memprioritaskan budaya asing, maka kecenderungan untuk mengikuti hal tersebut akan lebih besar. Sebaliknya, jika lingkungan mendukung dan sering terlibat dalam kegiatan budaya lokal, minat untuk mengenal dan melestarikan budaya lokal pun akan meningkat.Ā 

Dampak Kurangnya Minat terhadap Kebudayaan LokalĀ 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline