Lihat ke Halaman Asli

Pengertian Penyembuhan Atlet Terkena Asam Laknat

Diperbarui: 11 Maret 2024   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Menurut dr. Rio Aditya dari KlikDokter, asam laktat terjadi karena pembuangan dari kontraksi otot. Selain asam laktat, proses pembuangan lainnya adalah berkeringat.

"Asam laktat merupakan hasil pembuangan dari kontraksi otot, biasanya dihasilkan pada orang yang suka nge-gym atau lari, intinya habis melakukan aktivitas fisik. Kalau orang olahraga, pembuangannya berupa panas (berkeringat) dan asam laktat," ujar dr. Rio.

Sederhananya, energi sangat dibutuhkan otot untuk berkontraksi, bahkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Adapun energi dihasilkan dari pemecahan cadangan gula yang ada di dalam otot (glikogen).

Cara Mengatasi Penumpukan Asam Laktat

Suatu hal yang normal bila terjadi penumpukan asam laktat setelah aktivitas berat atau olahraga. Akan tetapi, sebaiknya kondisi ini jangan dibiarkan begitu saja.

Pada akhirnya, nyeri otot atau kram justru bisa mengganggu aktivitas. Kondisi ini tentu membuat Anda tidak nyaman untuk beraktivitas atau berolahraga lagi.

Cara utama dalam menyingkirkan asam laktat di tubuh adalah istirahat. Selain itu, melakukan pijatan setelah olahraga yang berat.

"Begitu sudah istirahat, bagian tubuh dipijat dulu setelah melakukan aktivitas fisik. Beberapa jumlah asam laktat akan dibawa lewat peredaran darah dan lama-lama bisa hilang," kata dr. Rio.

Oleh karena itu, atlet yang bertanding untuk jangka waktu yang lama biasanya langsung dipijat demi menghindari penumpukan asam laktat di tubuh.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan pencegahan supaya asam laktat tidak menumpuk. Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengetahui kapasitas diri atau kemampuan tubuh.

Anda harus tahu kapan harus istirahat, minum, dan break dulu. Itu semuanya perlu dipikirkan secara matang. Intinya, jangan sampai Anda terlalu lelah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline