Lihat ke Halaman Asli

Formula Baru UN, Efektifkah?

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saat ini polemik didunia pendidikan semakin menjadi-jadi. Berbagai pro kontra di dunia pendidikan menjadi bumbu penyedap dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Pro kontra ini sering terhias di halaman muka berbagai surat kabar ternama di Indonesia. Pro kontra terbesar sampai saat ini adalah masalah UN, banyak pihak yang mendukung tetap diselenggarakannya UN namunbanyak pula pihak yang tidak setuju apabila ada UN.

Terbebas dari pro kontra yang sedang berlangsung, tujuan dari UN sebenarnya baik karena dengan UN maka akan diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas. Namun hal ini terkesan kurang adil karena belajar adalah suatu proses yang progresif yang tidak hanya diukr dari satu aspek perkembangan. Bayangkan saja, sekolah selama 3 tahun keberhasilan lulus atau tidaknya hanya ditentukan selama beberapa jam saja.Apakah hal ini adil bagi para siswa?

Untuk menyikapi hal tersebut, pemerintah melalui kemendiknas membuat suatu formula baru untuk menentukan kelulusan peserta didik. Penentuankelulusan ini didasarkan pada tiga indicator, yakni nilai ujian nasional, nilai ujian sekolah, dan nilai rapor. Dengan indicator ini diharapkan acuan kelulusan siswa menjadi tidak kaku dan juga memberikan apresiasi kepada peserta didik terhadap apa yang dikerjakannya selama tiga tahun belajar di sekolah. Dengan demikian, diharapkan peserta didik mempunyai motivasi yang lebih selama belajar di sekolah karena apa yang merka kerjakan mendapat apresiasi untuk menunjang kelulusannya. Bagi peserta didik yang merasa masih kurang pada nilai rapor maka dapat memperbaikinya pada nilai ujian nasional dan nilai ujian sekolah dan sebaliknya. Intinya ketiga indicator tersebut saling melengkapi kekurangan dari masing-masing indicator.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline