Lihat ke Halaman Asli

Bayu Lhutfi R

Menulis adalah keabadian

5 Mahasiswa UNPAM Terpanggil untuk Membantu Siswa pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 27 Maret 2021   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri


Universitas Pamulang (UNPAM) merupakan kampus yang berdiri di bawah naungan Yayasan Sasmita Jaya. Dalam menjalankan misinya, yaitu melaksanakan pengabdian kepada masyarakat implementasi penelitian berbasis humanis dan religius, UNPAM membuka diri untuk melakukan berbagai kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pengembangan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, juga peningkatan citra universitas di mata masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh dosen-dosen di perguruan tinggi. Pengabdian kepada masyarakat ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi berbagai bidang kehidupan, seperti contohnya pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lain sebagainya. 

Adanya virus COVID-19 pada tahun 2020 memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Dengan adanya virus COVID-19 ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap muka menjadi pembelajaran berbasis online, tetapi dalam keadaan seperti ini guru masih tetap harus melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa dapat memperoleh informasi/ilmu pengetahuan untuk diberikan kepada siswa.

Di Indonesia, pembelajaran berbasis online/jarak jauh ini dimulai pada tanggal 16 maret 2020, dimana anak mulai belajar dari rumahnya masing-masing tanpa perlu pergi ke sekolah. Berbicara mengenai pembelajaran jarak jauh atau daring maka pentingnya penguasaan ilmu teknologi bagi seorang guru agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektif disaat pandemi seperti ini.

Konsekuensi dari penutupan Lembaga Pendidikan secara fisik dan mengganti dengan belajar dari rumah sebagaimana kebijakan pemerintah adalah adanya perubahan sistem belajar mengajar. Pengelola sekolah, siswa, orangtua, dan tentu saja guru harus bermigrasi ke sistem pembelajaran digital atau online, yang lebih dikenal dengan istilah e-learning atau pembelajaran dalam jaringan di Indonesia. Negara Indonesia juga relatif tidak berbeda dengan negara lain. Meskipun menyadari bahwa ada disparitas terhadap akses teknologi pembelajaran dan beragamnya latar belakang orang tua. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan tegas memberlakukan kebijakan pembelajaran daring.

Kebijakan ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dalam konteks tatap muka yang biasa dilakukan di sekolah dihentikan sementara. Pemerintah mengganti pembelajaran dengan sistem pembelajaran daring melalui aplikasi pembelajaran daring yang sudah ada. Dengan adanya kebijakan ini menjadikan pembelajaran daring yang sebelumnya masih tidak maksimal ditetapkan menjadi satu-satunya pilihan bentuk pembelajaran

Pembelajaran harus tetap berlangsung, walaupun terjadi bencana pandemi global yang menjadikan pemerintah menerapkan social distancing pada dunia pendidikan. Solusi paling tepat dengan pandemi ini adalah pembelajaran daring. Pembelajaran daring pada dasarnya merupakan pembelajaran yang dilakukan secara virtual memalui aplikasi virtual yang tersedia. Walaupun demikian, pembelajaran daring harus tetap memperhatikan kompetensi yang akan diajarkan.

Pembelajaran daring bukan sekedar materi yang dipindahkan melalui media internet, bukan juga sekedar tugas dan soal-soal yang dikirimkan melalui aplikasi sosial media. Pembelajaran daring harus direncanakan, dilaksanakan, serta dievaluasi sama halnya dengan pembelajaran yang terjadi di kelas.

Minat belajar adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk keberhasilan belajar yang dimiliki siswa, minat muncul dari dalam diri siswa itu sendiri. Faktor dari luar minat belajar yaitu bagaimana cara guru tersebut mengajar. Peran guru sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya dengan cara mengajar yang menyenangkan, memberikan motivasi yang membangun.

Berdasarkan latar belakang tersebut, kami dari Tim Pengabdian Masyarakat (PKM) Universitas Pamulang (UNPAM) yang berjumlah 5 mahasiswa terpanggil untuk ikut serta membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh Siswa-Siswi yang berada di Taman Bacaan Perigi Kadaung Sawangan Kota Depok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline