Lihat ke Halaman Asli

Tentang Rasa by Bayu bukan Astrid

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam sebelas malam tepat, jam di laptop gw. Mata ini sebenarnya sudah ngantuk, ingin rasanya gw segera tidur. Bukannya gw mau jahat pada diri ini, tapi gw ingin menulis minimal satu hal saja. Ya.... belakangan ini entah berapa kali, gw coba menulis tapi selalu gagal. Gw ga tahu kenapa, yang jelas ketika selasi menulis gw langsung menekan CTRL+A lalu tekan del. Sudah capek2 menulis segampang itu gw hapus. Dasar orang aneh !

Dalam keadaan mengantuk begini, gw berharap bisa biarpun itu ngelantur. Sekarang pertanyaannya, “ apa yang mau gw tulis ?”. Ngomongin politik, bukannya ga mau tapi cukuplah Televisi berformat siaran berita yang nganjakin masyarakat ribut soal ini dan itu yang ga jelas juntrungan. Dalam pikiran gw, sekarang udah TV begitu mirip Infotaiment aja. Hal yang membuat mereka beda hanyalah masalah yang dibahas yakni “Politik”. Tokoh Politik ibarat selebritis yang dikejar – kejar kemana pun. Skandal korupsi dinvestigasi seolah – olah mereka adalah polisi dan paparazzi. Meski terkadang tidak sadar, mereka sering melgwkan penghakiman media, orang yang belum dipastikan bersalahan seolah – olah dibuat bersalah dengan menonjolkan sisi negatifnya. Di situasi lain, acara di televisi berita ini seperti kontes calon bintang dengan kehadiran parodi politik, acara debat, talkshow dan sebagainya.

Nagantuk betul !!!!!

Mernacau soal apa lagi ya ? soal cinta aja kalee ye....satu hal yang gw tangkep dari ngomongin masalah beginian adalah ga habis – habis. Selalu ada variabel – variabel, kasus – kasus baru yang sebenernya mirip – mirip. Percaya ga loe, kalau ngomongin masalah harta – tahta dan cinta itu ga ada habisnya. Mulai dari ngomongin mimpiinnya, cara dapetnya, rasanya punya atau kehilangan dan sebagainya, selalu jadi bahan obrolan yang asik tapi ga ada habisnya.

gw punya sedikt lelucon,

Laki – laki bilang, “perempuan adalah manusia yang aneh”

Perempuan bilang, “Laki – Laki adalah manusia yang aneh”

Perempuan dan Laki – Laki adalah manusia

Jadi, Perempuan dan Laki – Laki adalah manusia yang aneh.

Alhasil, menurut gw kita ga perlu ngeributin “manusia yang aneh ini”. Lho kok ? Soalnya ga akan pernah cukup untuk membahas segala keanehan dalam hidup manusia. Akankah kita hanya akan menghabiskan waktu untuk membahasnya. Dalam paradigma yang sedikit sekuler, “ takkan cukup waktu untuk menikmati semua rasa senang dan sedih dalam hidup, manusia hanya bisa melakukan sebanyak – banyak yang ia bisa”. Pernyataan ini masuk akal. Ya, sekarang coba lu bayangin, apa kita punya cukup waktu rasain semua perasaan yang ada. Sebagai gambaran singkat .....

Apa kita punya cukup waktu untuk keliling dunia dan merasakan semua rasa yang ada. Rasa yang gw maksud di sini bukan cuma rasa makanan (taste) tapi juga perasaan (feel)*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline