Lihat ke Halaman Asli

BB Punya Cerita

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BB selalu menarik untuk dibicarakan. Tak ada pernah habis kata untuk membicarakannya. Dari aku lahir,  ia selalu menjadi masalah sekaligus solusi bagi banyak orang. Dengan BB orang bisa melakukan banyak hal. Banyak keinginan muncul juga karenanya. Tidak sedikit orang yang pergi ke dokter, Polisi, dukun, salon kecantikan atau tukang servis demi untuknya. Gampang - gampang susah sebenarnya untuk memperlakukannya.

Ada yang rela makan tempe sebulan penuh demi mendapatkan layanan BB service.
Terdengar miris, namun ini kenyataan. Tidak perlu munafik karena banyak orang yang melakukannya demi sekedar gengsi. sesuatu yang tidak disadari merugikan dirinya sendiri. Masih banyak kenikmatan yang bisa dirasakan daripada harus bersusah - sesusah untuk sebuah layanan.

Di luar sana banyak orang bercucuran keringat untuk mendapatkan BB yang ideal. Banayak yang merelakan diri ikut fitnes, lari pagi atau minum obat serta ramuan untuk memperolehnya. Sesuatu yang diideal akan diperjuangkan bagaimana pun caranya. Kita hanya bisa berkata, "Selamat berjuang kawan !"

Jika ada yang pergi ke dukun, itu pun demi mendapatkan laki - laki atau perempuan BB. Cerita ini bukan dongeng karena di negeri ini pelet, santet atau ramalan masih menjadi dagangan yang laku. Lihat saja, hampir disetiap koran yang ada, menyajikan iklan cara cepat ini dan itu melalui jalan spiritual. Dengan penuh kesadaran mereka mengadaikan iman untuk meraih "cinta" atau harta.

Ada pula yang rela antri demi mendapatkan BB. Setiap kali ada rencana kenaikan minyak atau gas, antrian selalu memadati SPBU bersubsidi. Begadang demi seliter minyak atau satu tabung gas pun dilakoni. Antrian selalu dianggap hal yang wajar bagi pemegang kekuasaan. Anggapan ini lahir karena rakyat ditempatkan bukan sebagaii yang harus dilayani melainkan objek penderita yang harus menerima sgala sesuatu. Dalam pikiran mereka, rakyat pasti membutuhkannya sehingga mau tidak mau akan mengikuti apa pun keputusanya.

Di tempat lain orang.Uang juga dihamburkan sekedar untuk menghilangkan BB.
Parfum, Deodorant, Cologene dibeli untuk menghilangkannya. Terapi mandi susu, rempah bahkan mandi kembang tengah malam dilaksanakan agar badan ini wangi.

Tetapi kalau punya BB malah bisa dikurung. Meski bukan pemakai atau pengedar tetapi kalau mengatongi sebutir saja bisa dijerat pasal ini dan itu. Apapun cerita kita, penjara bisa jadi tempat tinggal untuk beberapa waktu.

Ada pula yang mati karena BB. Sikap yang yang jujur, santun dan amanah malah membuatnya jadi sasaran pembunnuhan. Kalua pun tidak dibunuh, ia akan disingkirkan. Sulit menemukan orang BB di jaman ini. sayangnya orang ini tidak disukai pada masa sekarang ini.

BB ini kadang mrepotkan, punya salah tapi ga punya juga salah. BB itu benar - benar antara harapan dan kenyataan. Sedangkan masalah punya arti kesenjangan antara harapan dan kenyataan. BB sama dengan masalah.

BB :
Blackberry
Berat Badan
Berbadan Buncit (berbadan buncit, simbol kemakmuran)
Bau Badan
Bahan Bakar
Barang Bukti
Berbudi Baik.

diposting juga di blog saya, http://bayuindrapratama.blogspot.com/2010/05/bb-punya-cerita.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline