Era media sosial memberikan peluang luas untuk sebagian orang yang haus validasi atau butuh pengakuan dari orang lain secara tidak langsung. Sebagian orang kerap mencari perhatian dengan berbagi pengalaman, capaian prestasi sampai kesedihan melalui laman media sosial.
Pengakuan atau perhatian yang didapatkan dari media sosial seolah menjadi bahan bakar dan semangat untuk menjalani keseharian bagi sebagian besar orang.
Jika berbagi pengalaman kehidupan atau capaian prestasi melalui media sosial biasanya akan memberikan motivasi dan inspirasi buat orang lain.
Namun jika berbagi kisah sedih, duka dan nestapa dalam keseharian melalui media sosial biasanya akan memantik rasa iba dan belas kasihan dari orang yang membaca.
Cara berbagi kisah kehidupan biasanya dituliskan dalam unggahan status yang terdapat pada fitur ragam platform media sosial.
Dari unggahan status ini biasanya akan diketahui kisah seseorang saat itu. Apakah ia sedang bahagia atau sebaliknya.
Sad Fishing
Fenomena "Sad Fishing", adalah tindakan berbagi masalah pribadi yang berisi kesedihan atau duka lara secara terus menerus.
Bahkan beberapa orang tak sungkan mengumbar kisah sedih melalui laman media sosial.
Tujuan utama seseorang melakukan hal tersebut karena ingin mendapatkan dukungan, perhatian dan empati karena sedang dalam masa-masa sulit.
Masalah terjadi jika seseorang secara sadar menjadi terlalu sering membagikan kisah sedih tanpa henti melalui laman media sosial. Jika hal ini terjadi dipastikan orang tersebut kemungkinan mempunyai masalah dengan kesehatan mentalnya.
Ekspresi Perasaan dan Minta Pertolongan
Sebagian orang mengalami kesulitan untuk mengatur perasaan dan mentalnya ketika sedang berada dalam situasi yang sulit. Jalan keluar tercepat dengan mencari perhatian melalui unggahan status media sosial.