Lihat ke Halaman Asli

Bayu Fitri

Penulis

Decluttering, Melepas Kebendaan dengan Cara Elegan

Diperbarui: 15 Januari 2024   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyortir barang yang sudah tidak digunakan, sumber, doc: freepik.com

Kepemilikan benda-benda yang dimiliki sebagian besar orang, sering dibeli atas dasar keinginan bukan kebutuhan. Akibat yang terjadi jumlah benda-benda hasil pembelian terlihat semakin banyak. 

Bahkan saking banyaknya keberadaan benda dari hasil pembelian, tempat penyimpanan benda tersebut sampai penuh sesak. Akhirnya benda-benda menjadi berserakan dan tidak tersusun rapi.

Mengelola Keinginan 

Alasan seseorang terus membeli dan memiliki sebuah benda yang bukan atas dasar kebutuhan ternyata tidak surut seiring bertambahnya usia.

Padahal seiring bertambah usia pengendalian diri seseorang terhadap keinginan kebendaan seharusnya semakin berkurang. 

Ada yang lebih penting untuk dicari, dikejar dan dimiliki selain berhala terhadap kebendaan. Toh pepatah mengatakan bahwa, "Harta benda tidak akan dibawa mati".

Penyebab Mengumpulkan Banyak Barang Sejenis

Seseorang yang mempunyai kecenderungan mengumpulkan barang sejenis biasanya ada latar belakangnya. Bisa dari hobi atau lapar mata saja pada apa yang terlihat. Ringkasannya sebagai berikut; 

1. Hobi Koleksi

Keinginan membeli barang sejenis secara berlebih terkadang dipengaruhi oleh hobi mengoleksi kebendaan. 

Misalnya penyuka motor besar akan terus membeli motor besar setiap ada varian terbaru. 

Ada Lagi penyuka tas tangan merk tertentu akan selalu membeli edisi varian terbaru setiap tas tangan merk tertentu mengeluarkan varian baru.  

2. Pengaruh Media Sosial

Sudah punya jaket tebal warna merah, tapi karena ada selebgram memakai dan promosi jaket tebal warna biru melalui media sosial eh masih juga punya niat memiliki. Ujung-ujungnya check out atau membeli barang melalui aplikasi ecommerce

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline