Pemerintah daerah saat ini giat mempromosikan ragam destinasi wisata setempat. Begitu juga dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Kudus. Melalui Kudus On The Spot Famtrip 2023, berbagai destinasi wisata diperkenalkan pada penggiat media sosial.
Salah satu destinasi wisata yang dimiliki Kudus adalah Desa Wisata Japan. Lokasi desa wisata ini berada di lereng Gunung Muria. Jalur menuju desa wisata ini searah dengan jalan menuju makam Sunan Muria. Jarak tempuh dari pusat Kota Kudus ke Desa Japan membutuhkan waktu 30 menit.
Jika membawa kendaraan pribadi disarankan untuk dititipkan pada Terminal Colo. Hal ini dikarenakan dibutuhkan keahlian mumpuni ketika berkendara di jalan yang mendaki. Selanjutnya pengunjung dapat menyewa kendaraan umum atau angkot dari Terminal Colo menuju Desa Wisata Japan.
Desa Japan
Kata Japan sendiri berasal dari "Jopo Montro" artinya niatan bacaan pertama dalam berdoa. Beberapa mitos mengatakan nama Japan berasal dari seorang leluhur bernama Mbah Suro Gonjo yang pertama kali tinggal di Desa Japan. Menurut cerita, Mbah Suro Gonjo adalah orang yang merawat kuda yang dimiliki Sunan Muria.
Desa Wisata Japan berada di ketinggian hampir mendekati 1000 mdpl. Tak heran desa ini mempunyai iklim sejuk, asri dan cenderung dingin. Tanah Desa Japan juga sangat subur. Beberapa tanaman kebun tumbuh leluasa dipinggir jalan, rumah warga sampai kebun warga.
Jeruk Pamelo, Bunga Parijotho, Kopi Robusta, Alpukat dan Aneka Pisang adalah tanaman kebun yang banyak tumbuh di Desa Japan.
Kegiatan Desa Wisata
Saya dan Koteka beserta Semarkutigakom mengunjungi Desa Wisata Japan ketika mengikuti Kudus On The Spot Famtrip 2023. Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kudus bertujuan memperkenalkan Desa Japan sebagai Desa Wisata.
Sebagai Desa Wisata, berbagai kegiatan wisata dikemas dalam ragam paket wisata yang dibuat oleh Kelompok Sadar Wisata Parijotho. Kegiatan wisata ini bisa langsung dipraktikkan oleh wisatawan saat itu juga.
Sebagai contoh wisatawan bisa langsung merasakan petik Jeruk Pamelo. Wisatawan juga bisa melakukan proses mengolah Kopi Robusta dengan cara tradisional. Bahkan saat datang ke Desa Japan wisatawan diberikan minuman welcome drink bernama Pamelo Parijotho.