Lihat ke Halaman Asli

Bayu Bondan

ASN yang belajar jadi penulis

Ramadan di Tanah Rantau

Diperbarui: 28 Mei 2020   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

(Feat Arif Budiman)

Ramadhan di tanah rantau
Bagaimana nasib sahur dan iftharku
Aku pun tak pernah tahu
Ini kan pengalaman pertama bagiku

Ramadhan di tanah rantau
Ada haru membiru yang menelusuk kalbu
Ada syukur tak terukur melihat teman saling membahu
Mengobati rindu pada keluarga yang belum bisa bertemu

Ramadhan di tanah rantau
Di tengah pandemi yang bikin galau
Terpaut ribuan kilometer jarak dari keluarga
Mengintegralkan rasa kangen di dalam dada

Ramadhan di tanah rantau
Kutitip doa dan pinta dalam kumpulan bait-bait
Pada malam-malam cahaya di penghujung langit
Tuk:
memudahkan risau yang rumit,
melapangkan dada yang sempit,
mengobati hati yang sakit

Ramadhan di tanah rantau
Kelindan syukur kupanjatkan pada-Mu
Harapku memori ini 'kan selalu terpatri di hati
Hingga nanti...
Kita mengenang kisah hari ini

Ramadhan di tanah rantau
Tiga puluh hari berlalu, mengantarmu pada senja di ujung waktu
Hingga saatnya hilal terakhir datang dan sang fitri menjelang
Aku ingin pulang: pada labuhan hati yang tenang, menuju jalan kemenangan

Shiga, 30 Ramadhan 1441H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline