Part 1 :Dari Jakarta ke Jember : Nikah Muda
Part 2
Panitia: "Yah, jangan begitu dong, Mas. Nanti siapa lagi yang mau jadi MC."
Saya: "Bercanda kok, Mas. Insya Allah saya siap beraksi. Demi teman sejati, ya mau bagaimana lagi. Anggap saja saya lagi main FTV, Mendadak MC."
Panitia: "Alhamdulillah."
Ibarat main bola, skor sudah 2-0 untuk keunggulan Syafiq tentunya.
Saya pun tenggelam dalam memori masa silam, mengingat kembali kapan saya pernah jadi MC. Nah, kalau saya bisa ingat pernah jadi MC paling tidak minimal sekali, lumayan kan buat penambah motivasi.
Acara perpisahan TK? Nggak. Sekolah pertama kali langsung SD dekat jalan raya.
Acara perpisahan SD? Nggak. Yang ada jadi tukang pegang umbul-umbul aja.
Acara perpisahan SMA? Nggak. Yang ini mah saya jadi pengisi acara, itu pun bukan karena disengaja, tetapi karena 'dipaksa' oleh guru tercinta.
Acara OSPEK pas kuliah? Nggak. Memang sih saya jadi seksi acara, tapi kebagian jatah bacain tugas-tugas mahasiswa baru sambil nge-rap (baca cepat), dengan modal suara cempreng tak berirama.