Lihat ke Halaman Asli

Visit Singapore Bareng Kompasiana

Diperbarui: 3 September 2016   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sharing di Innovation Room The Straits Times / Photo by : Nurulloh

Bulan agustus sudah pasti selalu menjadi bulan spesial bagi seluruh Warga Negara Indonesia, karena di bulan ini semua orang Indonesia merayakan dan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia, begitu juga dengan saya. Selain itu, yang selalu membuat saya bersemangat adalah di bulan ini mantan pacar saya berulang tahun. Satu lagi yang membuat spesial adalah tanggal 31 merupakan hari jadi pernikahan saya dengan mantan pacar, kebetulan tahun ini memasuki anniversary yang ke-3.

Sebagai seorang suami yang baik, sudah menjadi tugas saya untuk memberikan sedikit kejutan kepada istri, tapi ternyata kali ini saya yang dibuat terkejut dengan kabar dari seorang teman bahwa akhir bulan ini saya sudah harus berangkat menuju negara tetangga untuk mengikuti kegiatan dengan tajuk Kompasiana Visit Singapore.

Sejujurnya selain terkejut saya juga merasa tidak enak dengan istri, karena keberangkatan ke Singapura adalah tanggal 29 agustus, yang artinya saya melewatkan waktu bersama istri untuk merayakan hari ulang tahunnya dan hari jadi pernikahan kita. Tapi kalau boleh jujur, saya juga sangat bersemangat berangkat ke Singapura, karena ini merupakan kali pertama saya bepergian ke luar negeri, karena akhirnya paspor saya akan terisi juga dengan cap petugas imigrasi.

Singkat cerita, setelah mengeluarkan sedikit rayuan maut, istri pun memahami dan merestui keberangkatan saya ke Singapura. Karena selain ini merupakan tugas dinas dari kantor, kegiatan ini juga merupakan lanjutan dari rangkaian Communication Apprentice  Program yang saya ikuti beberapa bulan yang lalu.

Kegiatan Kompasiana Visit Singapore merupakan kerjasama antara PLN dengan Kompasiana sebagai puncak rangkaian Communication Apprentice Program yang diselenggarakan pada bulan April. Saya bersama Sumber Arustie Utami dan Grahita Muhammad mendapatkan kehormatan menjadi tiga orang yang beruntung untuk mengikuti kegiatan ini. Kami tidak sendiri menuju Singapura, selain ditemani oleh sahabat dari Kompasiana Nurulloh dan Pendi Kuntoro kami juga ditemani oleh Ibu Anna Agustina selaku pendamping kami. Total rombongan kami berjumlah 6 orang.

Singapore Press Holdings / Photo by : Bayu Aswenda

Rangkaian kegiatan yang akan kami lakukan di Singapura adalah bertandang ke Singapore Press Holdings (SPH) untuk melakukan kunjungan dan diskusi secara langsung dengan awak media dari Straits Times, Stomp, Asia One dan Razor TV. Kunjungan ini tentunya akan menambah wawasan kami mengenal lebih jauh dunia media.

Senin, 29 Agustus 2016 menjadi hari dimana saya pertama kalinya menginjakkan kaki di negara yang terkenal dengan patung merlionnya. Setelah menyelesaikan pemeriksaan imigrasi di Singapore Changi Airport, kami langsung menuju kantor Singapore Press Holdings di kawasan Toa Payoh. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah media cetak terbesar di Singapura, The Straits Times.

The Straits Time sendiri bisa dibilang koran yang sangat popular di Singapura. Koran yang pada tahun kemarin merayakan ulang tahun ke 170 ini merupakan koran besar di bawah Singapore Press Holdings yang berada di bawah naungan Temasek Holdings, semacam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Singapura.

Kompasiana Visit Singapore with PLN

Menurut Asia News Network Editor Shefali Rekhi, pembaca The Straits Times saat ini adalah para profesional, diploma dan sarjana, jadi boleh dibilang koran ini merupakan bacaan kalangan terpelajar. Layaknya media cetak lain di Indonesia, gempuran media digital juga dirasakan oleh media ini, kehadiran media baru tersebut telah mempengaruhi oplah koran berbahasa inggris tersebut. Dahulu koran ini terbiasa mencetak sebanyak 450 ribu eksemplar setiap harinya, namun saat ini hanya sebanyak 300 ribu eksemplar setiap harinya.

Untuk mengimbangi perkembangan media digital serta untuk mengantisipasi agar tetap menjadi rujukan pembaca masyarakat Singapura, The Straits Times melengkapi dengan kanal berita di media digital, seperti Website, Facebook dan Twitter. Shefali pun kembali mengatakan bahwa mau tidak mau The Traits Times harus terjun ke dunia media digital sehingga dibangunlah redaksi online yang secara aktif menangani media digital.

The Straits Times kebanyakan terbit sebanyak 54 halaman, namun hal menarik dari koran ini adalah pada setiap sabtu, koran ini dapat terbit melebihi 100 halaman, bahkan pernah menyentuh angka 160 halaman. Bagi saya hal tersebut sangat tidak wajar, karena belum pernah saya temui sebelumnya koran dengan halaman yang sangat tebal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline