Lihat ke Halaman Asli

Curhatan Teman Online Seputar Dampak PSBB

Diperbarui: 23 April 2020   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: telegraph.co.uk

Belum lama tadi, saya mengisi kebosanan di rumah dengan bermain game online, gak bagus- bagus amat sih gamenya, tapi bisa lah sejenak menghibur diri ini sembari terjebak di dalam dunia kebosanan.

Setelah bermain selama beberapa jam, saya bertemu dengan player lain, player ini meminta bantuan kepada saya untuk melawan bos, kemudian saya menyetujui dan membantunya melawan bos tersebut.

Sumber gambar: foto pribadi (diambil ketika bermain game dan berbincang dengan player lain)

Setelah selesai melawan bos, player ini mengucapkan rasa terima kasihnya karena saya telah membantunya. Kemudian kami berbincang- bincang lewat via chat yang disediakan di game tersebut, percakapan kami tidak terlalu penting, hanya seputar tips dan cara bermain game.

"Kamu tinggal dimana?" ujar player itu. "Aku tinggal di Palembang" ujar ku. Tidak sopan rasanya jika hanya dia yang bertanya, lalu saya balik bertanya dengan pertanyaan yang sama, "saya tinggal di Bandung" jawabnya. Hah?, seakan otak ku langsung peka terhadap apa yang akan ditanyakan selanjutnya. "Gimana kabar Bandung sekarang?" tanyaku, "gak enak, aku gak bisa keluar dan diem terus di rumah" keluhnya.

Otak dan jari sepertinya sudah satu pikiran, lalu saya menanyakan apakah Bandung terkena PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Menurut tirto.id, ada sekitar 20 daerah yang menerapkan PSBB, dan salah satunya Bandung.

"Iya, di Bandung sudah memberlakukan PSBB" jawabnya, sontak saya bertanya apakah PSBB ini menghentikan semua kegiatan, dia menjawab bahwa tidak semua kegiatan di tutup karena PSBB ini, hanya sebagian saja yang di tutup, seperti tempat yang mengundang keramaian, mall dan pasar sebagai objek utama dalam penutupan.

"Jika pasar ditutup, gimana cara membeli kebutuhan?" tanyaku penuh dengan penasaran. Dia menjawab,"itu tidak menjadi masalah, karena masih banyak warung yang buka, alfamart dan indomaret masih tetap buka walaupun tidak seperti hari- hari biasa yang 24 jam.

"Oh iya satu lagi, pasar masih tetap beroperasi, walaupun suasananya terbilang sepi, saya tahu ini karena saya adalah seorang jasa boga yang bekerja di hotel, jadi saya diharuskan membeli bahan makanan di pasar" ujarnya.

Dengan rasa khawatir, saya bertanya kembali, "apakah bahan yang dibeli masih ada?". "Alhamdulillah masih ada, tapi harga bawang bombay sudah mencapai 120 ribu perkilo" jawabnya.

Dilansir dari detik.com, Bandung menerapkan PSBB pada hari Rabu, (22/04). Berarti jika di hitung hari ini, baru hari ke dua mereka melakukan PSBB, di hari kedua saja harga kebutuhan mulai naik, apalagi kedepannya, semoga harga tetap stabil ketika PSBB ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline