Lihat ke Halaman Asli

Bayu Indra

Seseorarng yang sedang berjuang demi keluarga agar dapat memiliki kebebesan waktu bersama keluarga

Bahaya Usus Buntu Pecah

Diperbarui: 22 Juni 2018   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

penyakit usus buntu disebabkan oleh, penyebab penyakit radang usus buntu, gambar usus di dalam perut, makanan sehabis operasi usus buntu, tanda tanda usus luka, penyebab infeksi usus buntu, hasil usg usus buntu, apakah usus buntu berbahaya, penyebab terjadinya penyakit usus buntu, cara mengatasi penyakit apendisitis

Diantara organ dalam yang lain sepertinya tidak terlalu banyak yang tau manfaat dari usus buntu. Banyak dari  kita mengira usus buntu adalah penyakit karena penyumbatan yg dialami usus kita. Namun tenyata faktanya Usus buntu adalah salah satu organ tubuh yang ditemukan pada golongan mamalia, burung dan berbagai jenis reptil, bahasa latinnya adalah Appendix vermiformis.  Dan fungsi utamanya adalah sebagai organ Imunologik dan secara aktif berperan terhadap sistem kekebalan tubuh.

Penyakit dari usus buntu sendiri bernama Appendicitis, Appendicitis terjadi akibat peradangan pada usus buntu atau Appendix sehingga membuatnya rentan pecah, kondisi ini termasuk  darurat medis karena jika sampai pecah bisa mengakibatkan kematian. Seringkali gejala usus buntu tidak terlihat sehingga banyak keterlambatan dalam penanganan penyakit Usus Buntu ini.

Beberapa gejala yang dirasakan adalah :

  1. Sakit perut,  terasa sangat nyeri sekali terutama pada bagian di sekitar pusar arah samping kanan bawah. Ini adalah gejala pada umumnya, namun ada kasus tertentu gejala nyeri ini tidak terasa pada awal -- awal peradangan sehingga mengakibatkan keterlambatan penanganan penyembuhan.
  2. Nafsu makan menurun, seiring dengan nyeri yang dirasakan maka otomatis nafsu makan akan menurun drastis,meyebabkan sistem imun juga menurun.
  3. Mual  dan muntah, dikarenakan pembengkakan dalam usus buntu perut jadi terasa kembung dan sebah, tahap ini sudah terbentuk kantung nanah di dalam usus buntu.
  4. Diare,sembelit dan sering buang angin, hal ini dikarenakan pola makan yang itdak teratur akibat gangguan radang usus buntu  
  5. Sering demam, hal ini terjadi karena infeksi yang diakibatkan timbulnya nanah pada dinding usus buntu.
  6. Gejala lain seperti tinja berlendir,sulit tidur

Ada 2 faktor penyebab penyakit usus buntu, yang pertama adalah dari dalam dikarenakan dinding usus buntu tipis, ini tidak dapat dihindarkan karena setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda.

Sedangkan penyebab dari luar diantaranya pola makan yang tidak sehat, sehingga kurang serat dan akibatnya susan BAB atau sembelit sehingga kotoran atau Toxin menumpuk didalam usus,termasuk juga di usus buntu. Ditambah lagi kurangnya konsumsi air minum akan mengakibatkan proses metabolisme lambat.

Apabila gejala diketahui sejak dini maka hal yang biasa dilakukan adalah Operasi, tetapi jika gejala samar atau tidak terdeteksi maka ada kemungkinan usus buntu akan pecah dikarenakan penyumbatan dan peradangannya sudah akut. Jika sudah pecah maka fatal akibatnya, semua Toxin akan menyabar pada organ dalam,  harus segera dilakukan tindakan darurat medis jika tidak bisa berujung pada kematian.

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, untuk itu lakukan langkah -- langkah pencegahan dalam hal ini adalah Detoxifikasi Usus, pembersihan usus atau saluran pencernaan sangat penting karena tubuh kita diisi oleh berbagai jenis makanan yang jika tidak segera dibuang melalui BAB akan menjadi Toxin. Bayangkan saja organ dalam kita yang seharusnya sterill malah berisi banyak toxin yang tidak bisa dibuang.

Untuk melakukan detox ada beberapa cara, diantaranya operasi pencucian usus, hal ini membutuhkan biaya besar terlebih lagi rasa sakit yang ditimbulkan akibat oiperasi tersebut. Cara lain bisa dengan detox mengkonsumsi suplemen herbal, banyak yang beredar di pasaran. Pilih lah produk yang sudah terbukti berkhasiat dan harus aman mengandung bahan herbal

 Sekian, selalu ingat bahwa kesehatan adalah anugrah yang paling berharga, dan mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline