Di zaman sekarang, tentu saja kita tidak jarang melihat masjid yang berbagi makanan. Pemandangan anak-anak memenuhi masjid untuk mendapatkan makanan menjadi fenomena yang sering terjadi. Fenomena ini memunculkan berbagai sudut pandang dari masyarakat.
Pandangan Umum Masyarakat
Dalam konteks ini, ada beberapa pandangan yang muncul. Yang pertama adalah pandangan positif. Sebagian orang memandang ini sebagai langkah awal yang baik untuk membiasakan anak kecil datang ke masjid. Meskipun dengan niat awal hanya untuk mendapatkan makanan, kehadiran anak-anak tersebut tetap membawa mereka ke lingkungan masjid. Dalam era teknologi seperti ini, sangat penting untuk mencetak generasi yang taat kepada Tuhan. Dengan datangnya anak ke masjid, meskipun dengan niatan mendapatkan makanan, mereka tetap berada di masjid dan mengikuti kegiatan yang ada di sana.
Namun, ada juga yang memiliki pandangan negatif. Mereka beranggapan bahwa kehadiran anak-anak hanya mengganggu kekhusyukan ibadah karena keramaian mereka. Anak-anak ini terkadang dianggap memanfaatkan masjid tanpa memahami tujuan utamanya sebagai tempat ibadah.
Konteks Sosial
Dalam konteks sosial, ada beberapa pandangan tentang fenomena tersebut:
Kondisi Ekonomi: Anak-anak dengan kondisi yang kurang mampu sering memanfaatkan pembagian makanan gratis untuk menyambung hidup.
Fungsi Sosial Masjid: Masjid bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat untuk menunjukkan kepedulian kepada sesama umat manusia sebagai makhluk sosial. Pembagian makanan adalah salah satu bentuk nilai kebersamaan dan kepedulian dalam masyarakat.
Pendidikan Karakter: Meskipun niat awal mereka adalah untuk mendapatkan makanan, hal ini dapat menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk mendapatkan nilai-nilai agama dan sosial yang ada di lingkungan masjid.
Pandangan dalam Konteks Islam
Dalam konteks Islam, fenomena ini memiliki beberapa pandangan positif. Di antaranya adalah bahwa memberi sedekah atau berbagi merupakan tindakan mulia. Kehadiran anak-anak untuk mendapatkan makanan tidak bisa dipandang secara negatif, karena memberikan mereka makanan termasuk tindakan yang mulia. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: