Tidak ada yang tahu pasti kapan badai resesi akan benar-benar menghantam dan menghempas perekonomian dunia, terutama para pelaku umkm yang menjadi lini terkecil pertumbuhan perekonomian.
Namun bila melihat tanda-tanda nyata hari ini, seakan tak terbendung lagi bahwasanya di depan sana ada badai yang akan segera memporak-porandakan ekonomi global. Padahal, kita semua baru saja diterjang ombak besar pandemi dan tengah tahap pemulihan luka.
Berikut beberapa strategi bagi para pelaku umkm dalam menyiapkan diri menghadapi resesi 2023 mendatang, di antaranya;
Pertama, menjaga modal usaha tetap memadai.
Kekuatan terbesar sebuah usaha, ya terdapat pada modal, keuangan usaha. Tanpa modal, planning usaha sebaik apapun tidak akan terwujud, tak bisa terealisasi karena tidak adanya modal.
Sebab modal memegang peran penting dan krusial. Layaknya akar pada tanaman, uang menghidupi dan hidup butuh uang.
UMKM tentu modalnya gak banyak dan gak besar. Modal tiga juga rupiah ya sudah bisa dikatakan UMKM, tapi di tataran usaha mikro. Itulah mengapa disebut sebagai usaha mikro kecil dan menengah, sebab di klasifikasikan dengan besar modal usaha kegiatan.
Kedua, restrukturisasi utang.
Apabila UMKM memiliki utang terhadap pihak lain yang selama ini membantu proses pengembangan usaha, strategi meghadapi resesi 2023 salah satunya ialah merestrukturisasi utang.
Hal ini diupayakan guna mengantisipasi terjadinya hal terburuk di masa mendatang, seperti gagal bayar utang, kerugian usaha semakin dalam, dan kebangkrutan.