Lihat ke Halaman Asli

Bayu Samudra

TERVERIFIKASI

Penikmat Semesta

Idul Fitri 1442 H: Kita Belum Meraih Kemenangan, tapi Menuju Arah Kemenangan

Diperbarui: 13 Mei 2021   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat Idul Fitri 1442 H (Foto dari Freepik.com)

Mayoritas orang merasa menang saat Idul Fitri tiba. Yang menjadi pertanyaan, kemenangan apa yang diraih oleh diri kita? Padahal secara faktual, kita belum meraih kemenangan.

Saya akui, hari raya Idul Fitri identik dengan kemenangan. Menang dalam arti, mampu menahan haus dan lapar dari subuh hingga maghrib. Menang telah berpuasa penuh tiga puluh hari tanpa bolong satu pun. Menang atas diri kita yang mampu mengkhatamkan Alquran. Menang menahan hawa nafsu selama Ramadan.

Bila kita memaknai kemenangan dengan hal tersebut. Melakukan ibadah Ramadan di bulan selain Ramadan pun dapat dikategorikan ke dalam bentuk kemenangan. Jadi gak perlu menunggu bulan Ramadan untuk sekadar beribadah. 

Yang pada akhirnya, menyatakan diri kita telah menang saat malam tanggal 1 Syawal tiba. Pas bertepatan dengan kumandang takbir di semua masjid maupun langgar.

Apakah diri kita telah meraih kemenangan?

Belum. Sampai kapan pun diri kita belum pernah meraih kemenangan. Mengapa? Karena kita masih bernapas hingga hari ini, hingga detik ini. Siklus kehidupan masih berjalan, berputar, dan bergerak. Maka dari itu, apabila kita merasa menang atas perbuatan yang dilakukan selama Ramadan, itu bukanlah kemenangan. Tak lain dan tak bukan dinamakan pencapaian.

Kita telah mencapai beberapa draf aktivitas harian beribadah selama Ramadan. Salat lima waktu secara berjamaah, tadarus Alquran, salat tahajud, berdzikir, bersalawat, sodaqoh, mengeluarkan zakat, hingga menahan hawa nafsu. 

Apakah dengan kita telah mencapai hal tersebut dapat dikatakan bahwa kita meraih kemenangan? Apakah hanya dengan menjalankan ibadah di bulan Ramadan, kita pantas mengukuhkan diri telah meraih kemenangan?

Sejatinya, kita ini belum pernah merasakan kemenangan. Jadi, jangan pernah mengatakan bahwa diri kita telah meraih kemenangan atas pencapaian selama ibadah Ramadan. Akan tetapi, kita boleh membanggakan diri atas keberhasilan mencapai target ibadah Ramadan.

Pernahkah kita berpikir, kemenangan apa yang sebenarnya ada dalam pemaknaan Idul Fitri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline