Lihat ke Halaman Asli

Bayu Samudra

TERVERIFIKASI

Penikmat Semesta

Dua Garis Biru Penyelamat Hubungan Keluarga, Jangan Tunda Kehamilan

Diperbarui: 14 Maret 2021   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi suami istri| Sumber: istock via https://nova.grid.id/

Memiliki momongan adalah tujuan awal pasca menikah. Sepasang suami istri bakal mengupayakan terjadinya kehamilan. Wajar, bila keduanya berusaha sekuat tenaga memburu dua garis biru pada alat penguji kehamilan. Test pack.

Siapa sih yang gak bahagia pikiran dan hatinya bila istri tercinta hamil? Apalagi para pengantin baru. Bahagianya bukan kepalang. Apakah sebegitu sulit memiliki momongan? Sebenarnya gampang-gampang susah.

Kehamilan adalah keberhasilan sperma membuahi (baca: mencapai) ovum. Hal ini terjadi pada saat melakukan hubungan intim. Namun, tak jarang mengalami kegagalan. Entah karena gangguan sistem reproduksi kedua pasangan atau salah satunya, bahkan penggunaan alat kontrasepsi.

Kabar kehamilan seorang istri merupakan hadiah istimewa bagi keluarga besar, mertua, dan orangtuanya sendiri. Terutama bagi suami tercinta. Hal ini menandakan perjuangan suami istri berhasil mengupayakan terjadinya kehamilan.

Namun, apa jadinya bila harapan untuk hamil tak kunjung tercapai?

Perlu diketahui, mungkin sudah tercipta kesepakatan suami istri untuk menunda kehamilan. Berbagai macam pertimbangan telah ditimbang dan dihasilkan keputusan guna menunda terjadinya kehamilan. 

Mulai dari pertimbangan mengenai usia pasangan (menikah terlalu muda atau umur istri masih belia, baru lulus SMA), pertimbangan karier (kedua pasangan sedang mengejar puncak pekerjaan), pertimbangan keuangan rumah tangga, dan pertimbangan keluarga besar.

Ilustrasi pasangan suami istri yang bahagia melihat hasil uji kehamilan, dua garis biru (foto dari id.theasianparent.com)

Menunda kehamilan sah-sah saja. Asalkan jangan terlalu lama. Lihat orangtua, semakin lama semakin tua, khawatir nanti pikun. Tengok usia pasangan, sudah semakin dewasa, berkepala tiga. Toleh kesehatan sistem reproduksi, terlalu lama dibiarkan menganggur, takut rahim tak sanggup menjaga janin secara maksimal.

Jangan buat pernikahan kamu menjadi petaka di masa mendatang, karena keputusan yang tak penting.

Tidak siap punya anak, bukan alasan tangguh menggagalkan kehamilan. Mengejar puncak karier, bukan pengelakan yang patut dibenarkan. Keterbatasan keuangan juga bukan alasan menolak keturunan, ingat ada orangtua yang bakal membantu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline