Lihat ke Halaman Asli

Bayu Samudra

TERVERIFIKASI

Penikmat Semesta

Komnas PA Larang Penggunaan Kata Anjay

Diperbarui: 2 September 2020   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Kata "anjay" tak ubahnya, kata jancok atau jancuk yang telah populer. Sayangnya, kata anjay yang dilarang penggunaanya oleh KPAI tumbuh dan berkembang pada situasi dan kondisi kritis. Entah, sejak peristiwa apa kata tersebut mulai dilisankan oleh warga Indonesia.

Anjay, bukanlah kata makian, umpatan, atau ungkapan kebencian. Hanya sekadar candaan yang membudaya. Ritme pelafalannya pun standar. Lain halnya dengan kata jancok atau jancuk, ada ragam bentuk pengucapan. Pelan, keras, lantang, lembut, dan bernada. Setiap nada memiliki arti tersendiri, mulai rasa kekesalan, candaan, dan makian. Toh, kita menerima dengan lapang dada keberadaan kata jancok atau jancuk.

Anak TK di wilayah saya, pantai selatan Lumajang sudah akrab dengan kata anjay. Mereka berkenalan dengan anjay saat menonton vidio Tiktok, Youtube, bahkan dituturkan oleh anak remaja hingga dewasa. 

Kata jancok atau jancuk pun, sangat terbatas penggunaanya di kalangan saya. Sebab, dimaknai sebagai umpatan. Padahal, pada film keren besutan Bayu Skak Yowis Ben dan Yowis Ben 2, jancok atau jancuk selalu hadir menambah cita rasa sajian nikmat alur cerita band asal Malang tersebut.

Lantas kenapa, lulus sensor? Itu kata umum masyarakat Jawa. Apa mesti, kata anjay di filmkan dulu, baru diakui oleh KPAI. Atau mesti ada pengakuan salah satu masyarakat Indonesia mengakui kata anjay sebagai kata leluhur mereka.

Jadi, kapan kata Jancok juga dilarang KPAI? 

Anak PAUD pun mahir berkata jancok atau jancuk dengan rasa pengungkapan yang berbeda-beda. Namun, para orang tua melarang penggunaanya. Kata jancok atau jancuk belum pantas disematkan pada anak-anak.

Salam Anjay, KPAI yang budiman berhati luhur.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline