Lihat ke Halaman Asli

Bayu Samudra

TERVERIFIKASI

Penikmat Semesta

Bioskop Buka, Sekolah Kapan? Pemerintah Waras

Diperbarui: 28 Agustus 2020   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bioskop di Lumajang sebelum pandemi (memotimur.co.id)

Bioskop dibuka kembali pasca pandemi. Walaupun saat ini masih era kebiasaan baru. Adaptasi baru pasca wabah. Bioskop dibuka kudu mematuhi protokol kesehatan pencegahan dan penularan covid. Pakai masker. Menggunakan handsanitizer. Jaga jarak 1-2 meter. Bila perlu memakai penutup wajah plastik bening itu.

Sungguh ribet bin ruwet. Jika tak dipatuhi, pasti ada penambahan kasus korona. Bioskop jadi sarang penularan virus. Akhirnya, tutup lagi. Buka lagi, tutup lagi. Begitu seterusnya.

Salah satu alasan bioskop kembali beroperasi adalah meningkatkan daya imun. Tidak salah. Kurang tepat saja. Katanya, makanlah makanan bergizi dan seimbang. Sayur dan buah-buahan. Minum vitamin C sebagai tambahan. Olahraga secara rutin. Paling tidak joging atau lari selama 15-30 menit. Hidup sehat terhindar penyakit.

Nonton bioskop juga meningkatkan imun. Oke, tak perlu dianggap salah dan tak ada yang harus disalahkan. Menonton bagi setiap orang adalah perkara yang tak punya arti apapun, selain buang-buang waktu lengang. Padahal, menonton dapat meningkatkan perasaan bahagia sehingga otak akan menghasilkan daya imunitas tambahan. Yang pada akhirnya, daya imun kita bertambah dan semakin kuat terhadap paparan virus.

Stres yang berkepanjangan akan mengakibatkan daya imun menurun. Penyakit mudah masuk. Salah satu obat stres adalah menonton. Entah menonton televisi, bioskop, vidio, youtube, atau hanya lihat-lihat media sosial. Namun, menonton dalam intensitas tinggi tidak baik bagi kesehatan. Sama halnya dengan makan berlebihan. Bisa menyebabkan obesitas, lemak berlapis, dan kematian.

Menonton punya aturan. Mata kita tidak kuat melihat televisi, layar hp, komputer, dan hal yang berbau kaca dalam jangka panjang. Jika dipaksakan, mata merah, otak pun tak berfungsi baik, daya imun yang dihasilkan rendah. Jadi, percuma menonton.

Gedung sekolah (nasional.kompas.com)

Nah, apa kabar dunia sekolahan?

Bioskop dibuka berarti menjadi alternatif liburan dan hiburan. Bagus dong. Menghilangkan penat akibat terkurung di dalam rumah sendiri selama 4 bulanan. 

Para siswa mungkin tidak, lebih suka nonton di bioskop ketimbang mengerjakan soal daring? Jelas, mungkin. Tak perlu menerawang langit. Tak usah melihat air kembang di mangkok. Tak butuh cermin ajaib sang putri raja. Para siswa pasti pergi ke bioskop dan mengabaikan tugas sekolah.

Pemerintah sedang berpikir dalam kondisi sehat kan? Bila bioskop buka, sekolah masih tutup. Bisa jadi bioskop penuh sesak dan antrean. Benar, pemerintah sedang mengeliatkan ekonomi pasca pandemi. Apa iya, solusinya membuka bioskop bukan membuka sekolahan dulu?

Kata Bu Tejo, jadi orang itu yang solutif. Pemerintah sudah solutif. Bagus. Patut diacungi jempol. Bioskop dibuka ya solutif bagi para pelaku bioskop. Bumerang bagi para siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline