Pandemi yang melanda Indonesia terpaksa mengubah arah haluan segala macam keputusan. Salah satunya, pembelajaran mengenai sensus penduduk 2020 bagi petugas sensus.
Petugas sensus 2020 tidak dapat melangsungkan pembelajaran tatap muka, layaknya petugas sensus 2010 lalu. Sangat berbeda dan harus siap dalam segala hal. Pembelajaran bagi petugas sensus 2020 dilaksanakan secara mandiri. Belajar sendiri. Syukur, pada hari ini berlangsung pembelajaran tatap muka namun via daring. Iya, disiarkan langsung melalui TVRI dan RRI Pro 3 pada pukul 16.00-17.00 sore tadi.
Petugas sensus sangat terbantu dengan program pembelajaran sensus penduduk 2020 melalui daring ini, sebab banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa dipecahkan dengan nalar sendiri. Petugas sensus dapat menyimak penjelasan tentang konsep penduduk, tata cara melakukan sensus, pemeriksaan daftar penduduk, dan verifikasi lapangan. Sungguh sangat bermanfaat dan menambah wawasan, pula sebagai pencerahan atas pembelajaran mandiri selama ini.
Dalam pembelajaran sensus penduduk 2020 daring ini diberikan beberapa contoh kasus di lapangan tentang proses verifikasi dan pemeriksaan data penduduk. Salah satunya, keluarga Bapak Rudi yang tinggal di Semarang dan bekerja di Jakarta beserta berbagai keluarga yang tinggal bersama Bapak Rudi. Mulai dari istrinya, ketiga anaknya, asisten rumah tangganya, dan almarhumah ibu mertuanya. Lengkap dan memberikan gambaran bagi petugas sensus 2020 dalam pelaksanaan sensus September 2020 mendatang.
Pada pembelajaran hari ini, pula hadir Direktur Statistik dan Ketenagakerjaan BPS Ibu Nurma Hidayati yang tutut menyemarakkan pembelajaran jarak jauh. Beliau menjelaskan garis besar sensus penduduk 2020, baik tentang pelaksanaan sensus yang terbagu menjadi dua tahap. Pertama, sensus penduduk online pada Februari—Mei 2020 dan yang kedua, sensus penduduk tatap muka pada September 2020.
Selanjutnya, Ibu Nurma Hidayati membuka pertanyaan pada para penonton dan pendengar terutama petugas sensus 2020 melalui nomor telepon interaktif TVRI yang telah disediakan. Alhasil, ada dua penelpon. Pertama, penelpon dari Sukabumi yang menanyakan masalah teknis verifikasi lapangan dan hampir serupa dengan kasus Bapak Rudi. Kedua, penelpon dari Bangka Belitung yang bertanya tentang penduduk positif covid-19 bagaimana cara memverifikasinya.
Mengutip perkataan pewarta BPS yang ada pada siaran pembelajaran sensus penduduk 2020. Ia mengatakan bahwa, cinta itu butuh bukti. Salah satunya adalah berpartisipasi dalam sensus penduduk 2020 pada September mendatang dengan memberikan jawaban yang jujur dan benar.
Sensus Penduduk 2020 Mencatat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H