Kabar duka pagi tadi, cukup mengejutkan saya bahkan semua orang tak terkecuali para insan sastrawan. Sempat tak percaya, tapi semua media dan Kompasiana pun meyakinkan kepergian Eyang Sapardi Djoko Damono.
Eyang Sapardi, jangan khawatir engkau tetap abadi di temporalis kami. Meski ragamu tak lagi bersama kami.
Sungguh tak menyangka, kepergianmu begitu cepat. Padahal, saya belum pernah bertemu tatap muka denganmu, Eyang Sapardi.
Tapi, saya pernah satu buku denganmu, Eyang. Ia, perihal event yang diselenggarakan oleh Sebuku.net pada program GMB Indonesia (Gerakan Menulis Buku Indonesia) pada 2019 silam.
Ada ribuan peserta pada perhelatan tersebut. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu peserta lolos dari 250 peserta dan sebuku dengan karyamu, Eyang Sapardi.
Syukur saya haturkan pada Tuhan, bisa satu buku dengan Eyang Sapardi. Sungguh, saya mengagumimu.
Sebuku saja dengan idola, sungguh luar biasa bahagianya. Apalagi, dapat bertemu dengan idola. Waw, tak terkira senangnya.
Namun pagi tadi, saya mendengar kabar duka. Serasa petir menyambar, bahwasannya sosok idola saya tutup usia.
Saya hanya bisa berdoa,
Ya Tuhan, terimalah amal ibadah Eyang Sapardi Djoko Damono selama hidupnya. Tempatkan beliau disisiMu. Berikanlah ketabahan dan kesabaran bagi keluarganya. Amin.
Terima kasih, Eyang Sapardi.