Lihat ke Halaman Asli

Pagi

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melalui hangat pagi, Kasih,

tolong dongengkan aku, tentang embun.

Sampai aku lupa, bahwa aku sedang menantimu kembali

Pagi ialah yang mendahulu tuk mengecup rindumu pertama kali

Negeri di matamu,

adalah cahaya yang selalu kupagikan lewat puja-puja juga doa

Ingin kudahului pagi, bersegera menggenggam tangan harapmu,

menuju senja di waktu nanti

Pagi dan kepergian,

sepasang sedih yang membangunkanku lebih mula hari ini

Pagi: aku mencari sebuah musim yang hilang dari matamu, dengan segala puisi dan secangkir kopi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline