Lihat ke Halaman Asli

Bayi Qory

Pegiat naskah kuno

Kiai Ali Mansur Pencipta Shalawat Badar

Diperbarui: 26 Januari 2020   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak kecil, bahkan sedari lahir Alhamdulillah kita sudah diperkenalkan dengan shalawat. Salah satunya adalah shalawat badar, yang familiar ini.

Biasanya shalawat ini dilantunkan saat menunggu imam sholat di masjid atau surau atau musholla. Terkadang juga di baca di majlis-majlis, tempat pengajian, dll (dan lupa lagi). Pertinyiinnyi,, siapakah pengarang shalawat badar ini ??

Saya sendiri pun dari pertama mendengar, ikut membaca, samapi hafal dengan sendirinya (karena seingat saya, saya tidak pernah menghafal shalawat ini) tapi karena saban hari mendengar dan terbiasa ikut pujian shalawat ini, saya jadi hafal. Namun saya belum tahu siapa pengarang shalawat ini, atas dasar apa pengarang menciptakan shalawat ini sayapun belum tau.

Shalawat memang mantra mujarab untuk memungkasi do'a, kata guru saya agar do'a kita tersampaikan kepada Allah maka akhirilah do'a kita dengan shalawat.
 
  "Shalawat bagi Allah adalah pujian Shalawat bagi Malaikat adalah istighfar Shalawat bagi Ummat nabi Muhammad       adalah do'a"

Pagi tadi saya iseng, buka almari dan intip-intip buku koleksinya Amiyai Hj. Afif Amin Syarbini di pondok pesantren Jam'iyyah Islamiyyah tempat saya mengabdi di rantauan. Saat membuka almari, saya langsung dapati buku kecil yang sudah banyak lembarannya yang lepas dari sampulnya. Judulnya "Karomah Para Kiai"
Langsung saja saya pilih buku tersebut, itung-itung sarapan, karena bukunya kecil, saya pikir ini cocok untuk sarapan, buku-buku yang tebal mungkin akan cocok untuk makan malam.

Katanya, kalau mau tau inti isi dari buku, kita harus baca sinopsis atau bagian belakang dari sampul buku itu, baru baca daftar isi. Singkatnya saya pilih judul "Kiai Ali Mansur Pencipta Shalawat Badar" wah ini menarik, shalawat badar-kan yang dilantunkan kalo nunggu imam itu.
yang lebih menariknya adalah di terangkan bahwa pencipta shalawat badar adalah Ulama pribumi asal Banyuwangi.

Dijelaskan di dalam buku bahwa Kiai Ali Mansur adalah seorang kiai pencipta Shalawat Badar yang sangat terkenal dikalangan NU. Selain menjabat sebagai ketua pengurus NU Kabupaten Banyuwangi, beliau juga menjabat sebagai kepala kantor Departemen Agama Banyuwangi.

Dilihat dari sisi nasab, Kiai Ali Mansur adalah seorang cucu dari KH Muhammad Shiddiq Jember. Banyak orang yang tidak tahu bahwa shalawat Badar adalah ciptaan Kiai Ali Mansur yang asli Indonesia.

Shalawat Badar baru terkenal pada tahun1960 M. Riwayat terciptanya shalawat ini penuh misteri dan teka-teki. Menurut penuturan H.Soelaimani Fadeli Da Mohammad Subhan, S.Sos, dalam Antologi NU, konon pada suatu malam, kiai Ali Mansur tidak dapat tidur, hatinya galau, gelisah, sebab memikirkan situasi politik yang semakin tidak menguntungkan bagi NU. Orang-orang PKI semakin mendominasi kekuasaan di pedesaan.

Sambil merenung, Kiai Ali Mansur terus memainkan penanya diatas kertas, menulis syair-syair dalam Bahasa Arab. Beliau memang terkenal liahai dalam membuat syair sejak masih belajar di Pesantren Lirboyo Kediri.

Selain gelisah Kiai Ali Mansur juga merasa heran, sebab malam sebelumnya telah bermimpi didatangi para Habib berjubah putih-hijau, sedangkan istrinya bercerita bahwa semalam bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Karena penasaran atas mimpinya, Kiai Ali Mansur menanyakan hal tersebut pada Habib Hadi Al-Haddar Banyuwangi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline