Lihat ke Halaman Asli

-"Ter-untuk"-

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

.........
::: menjemu dilekat keluhnya semilir pekat
-berpayung teduh malam, berlapis mesrahnya rintik diujung fajar-
semerbak liuk ronamu
hampiri cumbui
disela kata
tiap rasa
gelagat geliat jiwa-raga
meremuk hancur padu
dalam simpul kerinduanmu se-orang!


.........

::: kucumbui semusim rembulan pada bayang sendu redam
sempat kuterbenam__pada arti warna hitam dikelabu putih
melebur pada makna suasana rona godamu

-akankah_slalu ada tanya untuk esok!,
pada sisa kerinduanku diufuk matamu?-


.........

::: berteduh disela rembulan sembab berkabut
-terhanyut daku....
dibuai lembut sejuk rona senyapmu-
izinkan daku cumbui rindu ini

..........

::: saat malam memenggal petang
-meski melumat kelam_rembulan 'tetap' gersang menjulang ditepian-
bukan tiada ber-angin....
namun, resah-gerahku dinadoi rindu

*secarik diksi_ter-untuk | BARA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline