Lihat ke Halaman Asli

Bato Kapua

Pelaku Kegiatan Sosial

FIFA abaikan Menpora, Turuti PSSI!

Diperbarui: 28 April 2016   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam olahraga

Ramai...ramai....!

Barusan baca artikel abal-abal SK sia-sia, katanya. benarkah? Bagi 10 pc lemot, SK itu sia-sia. Sayangnya, artikel itu hanya untuk menutupi rasa malu yang selama ini sesumbar soal peran Kemenpora dalam pembenahan PSSI. Selama ini, yang selalu dikumandangkan adalah: 1. Cabut SK, 2. Anggota PSSI tidak ingin KLB, 3. Anggota PSSI masih percaya sama La Nyalla yang terpilih sesuai statuta mana ayoo, dlll.dllllll. Capek deh.

Akhirnya guntur dan halilintar bergemuruh. Ternyata FIFA mengisyaratkan adanya KLB. KLB ini adalah kegiatan yang paling dibenci oleh para mafia. Sebab bisa jadi KLB ini akan benar-benar menuntaskan masalah sepakbola nasional. Tentu dengan pengawasan pemerintah lewat menpora yang beda dengan menpora sebelumnya yang hanya bisa cengengesan gak hafal lagu Indonesia Raya, KLB ini ditakutkan akan menghasilkan pengurus BARU. Hal itu telah terjadi pada KLB setengah hati sebelumnya. Dimana anggota exco mayoritas wajah baru, yang sayangnya tidak didukung oleh pemerintah saat itu.

Darimana datangnya halilintar KLB ini? Tak lain dan tak bukan datang dari hasil pertemuan delegasi pemerintah yang diwakili Erik Tohir (ketum KOI) yang juga didampingi oleh Agum Gumelar the monyong man dengan pengurus FIFA yang baru. Dalam pertemuan itu dikabarkan bahwa FIFA akan membantu menyelesaikan sanksi terhadap PSSI. Disisi lain, pemerintah pun berjanji akan mencabut pembekuan searah dengan pencabutan sanksi FIFA. Disini kita bisa melihat yang namanya butuh membutuhkan antara FIFA dan Pemerintah Indonesia sehingga muncullah isyarat atau syarat baru untuk KLB. Tentu ini situasi yang mendebarkan baik bagi pro reformasi PSSI maupun bagi yang pro mafia status quo. Mengapa demikian? Karena bagi pro reformasi, jika exco terpilih adalah orang Baru, maka reformasi TOTAL akan Jalan. Sedangkan bagi pro mafia status quo, apabila KLB menghasilkan exco yang sama, maka sulit bagi pemerintah untuk kembali intervensi. Sebab hal itu sudah terjadi dibawah pengawasan FIFA yang reformis.

Lalu bagaimana mekanisme KLB yang diinginkan FIFA itu berjalan? Menurut berita dari kemenpora,KLB akan terlaksana dibawah tim independen (mungkin seperti yang terjadi sebelumnya, walau tidak independen sepenuhnya). Dan juga dipaparkan bahwa ada empat pokok pikiran utama yang dikehendaki pemerintah dalam reformasi tatakelola sepakbola nasional secara TOTAL. Pokok pikiran itu antara lain

1. Mengubah status hukum dari perserikatan anggota menjadi bentuk yang komersial yakni Perusahaan.

2. Melibatkan suporter dan klub dalam kepemilikan saham.

3. Nama Federasi Baru tanpa kehilangan sejarah PSSI. Istilah saya, METAMORFOSA bukan kamuflase kayak ISL>>ISC hehehe.

4. Pemilihan Personalia yang professional dan Reformis.

Dari keempat materi pokok yang dikehendaki pemerintah diatas, tentu ada pihak yang akan kejang-kejang, gatal-gatal, mual, rambut rontok,dll. Bodrex gak mempan pula. Yooo minum KOPI JESSICA.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline