Seorang pecandu narkoba ditanya kenapa dia bisa kecanduan?..Dia pun bercerita panjang lebar tentang orang tua yang sering memarahinya, saudaranya tidak mengasihinya, pacarnya yang memutuskan hubungan cinta dengannya, juga guru dan teman- teman yang sering merendahkannya.Sang pecandu menyalahkan semua orang kecuali dirinya sendiri.Awalnya raja Daud jg menyalahkan orang kaya yang dilaporkan Nabi Natan (ayat 5).Tak disangkanya si orang kaya itu adalah cerminan dirinya.Dia sendiri yang sudah merampas milik orang kain.Saya membayangkan Daud tercengang-cengang karena dosa yang telah dilakukannya secara sembunyi-sembunyi dibeberkan panjang lebar oleh Nabi Natan.Sebagai Raja Daud bisa saja berdalih dan mencari alasan-alasan pembenaran, bahkan memecat Natan karena sudah berani menegurnya.Namun ia sadar ini adalah teguran dari Tuhan yang maha tau, dia berdosa bukan hanya pada sesama tapi juga dihadapan Tuhan. Kesadaran ini membuat dia tak menuding orang lain atau situasi.Meski ia seorang raja besar, dengan jujur dan penuh sesal ia mengaku dihadapan Natan, aku sudah berdosa...Sebagai keturunan Adam, kita semua cenderung memiliki hobi menyalahkan orang lain.Kita ingin dianggap benar dan terhindar dari hukuman.Kita ingin tetap baik dan dihormati orang.Kita ingin terhindar dari rasa malu dan tuntutan Tuhan yang maha tau.Patutlah kita belajar untuk mengakui dosa sebagaimana yang Daud lakukan.Pengakuan dan penyesalan yang sungguh-sungguh merupakan bagian dari pertobatan dan perubahan hidup.Tuhan yang setia dan adil menghargai pengakuan jujur dihadapannya..
TUHAN MENGHARGAI PENYESALAN DARI HATI YANG HANCUR.DIA MENGAMPUNI DOSA-DOSA YANG DIAKUI DENGAN JUJUR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H