Lihat ke Halaman Asli

Jazir Hamid

PLAT AB I Pelaku Wisata

Limbah Industri dan Permasalahannya Terhadap Lingkungan

Diperbarui: 2 Juli 2020   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuangan Liar Limbah Cair. Foto: Kongkrit.com

Industri mempunyai kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat dan bangsa di belahan dunia ini. Ia memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional dengan misi mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas.  Namun industri juga mempunyai segudang masalah terhadap lingkungan. Sebab, dalam perjalanan aktivitas industri selalu diikuti dengan dampak negatif limbah jejaknya.

Limbah industri yang toksik dapat memperburuk kondisi lingkungan dan bisa menimbulkan penyakit pada mahluk hidup dan kerusakan pada eko sistem serta bagian dari lingkungan yang lain.

Dari apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar tentang persoalan limbah, dapat kita analisa dampak negatifnya yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Akhirnya, dapat kita lihat pula bahwa ternyata limbah industri dapat menghasilkan bahan toksik terhadap lingkungannya yang kemudian  berdampak negatif pula terhadap manusia dan komponen lingkungan lainnya.

Di negara kita, banyak terdapat industri di beberapa wilayah dari ujung barat sampai ujung timur. 

Yang paling sederhana dan paling dapat dikenali oleh masyarakat awam adalah industri batik. 

Di mana industri ini tumbuh dan berkembang dari ujung barat pesisir utara sampai ujung timur pulau Jawa hingga Madura. Dan di daerah daerah luar Jawa pun sekarang telah banyak bermunculan industri serupa.

Seperti kita tahu bahwa tekstil - batik ini diproses dengan bahan bahan kimia di mana limbahnya dapat mengancam kesehatan bagi pelakunya yang secara langsung bersentuhan dengan bahan bahan tersebut, dan tentunya juga mengancam ekosistem yang lainnya yang disebabkan oleh limbah cair dari bahan bahan pewaarna yang digunakan jika tidak diimbangi proses pengolahan limbah tersebut. 

Atau paling tidak dibikin sumur sumur resapan betlapis yang diharapkan bisa menyerap bahan bahan cair berbahaya dari cairan azonya dengan ijuk, arang dan batu kapur.

Salah satu yang menjadi permasalahan pada pewarna tekstil dan batik  adalah adanya pencemaran oleh bahan pewarna yang membuang limbah dalam volume besar ke dalam ekosistem perairan setelah dilakukannya proses pewarnaan. Pewarna yang lazim digunakan dalam industri tekstil, kulit, kosmetik, pewarna makanan, dan kertas adalah pewarna jenis azo (Zolinger et.al, 1987: Sudha et.al, 2014). Atau garam diazo sebagai pembangkit warna yang diproses dengan bahan Naptol.

Pewarna azo merupakan pewarna utama yang digunakan dalam industri tekstil dan tergolong limbah yang sulit terdegradasi, meski pewarna azo dapat bersifat nontoksik pada kadar rendah bagi tubuh manusia, namun pada kadar atau jenis azo tertentu dapat bersifat toksik dan karsinogenik

Limbah cair industri paling sering menimbulkan masalah lingkungan adalah seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging ikan dan moluska. terutama bila limbah cair tersebut mengandung zat racun seperti: As, CN, Cr. Cd, Cu, F, Hg, Pb atau Zn.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline