Kutai Kartanagara mempunyai banyak peninggalan arkeologi yang merupakan aset penting daerah. Karna begitu pentingnya perlu kiranya dipelihara dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat di wilayahnya.
Sekalipun khasanah budaya, alam, dan tradisi Kutai Kartanagara sudah banyak ditulis, namun pengungkapan secara komperehensif belumlah banyak dilakukan.
Tradisi dan pesona alam yang dimiliki oleh Kabupaten Kutai Kartanagara belum digarap secara maksimal, disebabkan karena terfokus pada kepentingan serta perhatin pada aspek ekonomi yang kemudian menggeser perhatian akan budaya dan arkeologi.
Tinggalan arkeologi yang begitu banyak belum dimanfaatkan oleh masyarakat hingga saat ini akibatnya lingkungan tinggalan menjadi tidak terawat.
Ironisnya, sampai saat ini banyak masyarakat Kutai Kartanagara sendiri tidak mengetahui kekayaan warisan budaya serta arkeologinya. dan anehnya lagi, Kepala Dinas Pariwisatanya sendiri juga tidak tau bagaimana cara mengembangkan serta memanfaatkan tinggalan tersebut.
Sehingga wajar kalau kemudian masyarakatnya acuh tak acuh lantaran kurangnya pemahaman terhadap tinggalan budaya dan arkeologi yang dimiliki.
Yang perlu diingat bahwa sumberdaya budaya dan arkeologi merupakan data penting dalam berbagai kemasan budaya seperti pusat pusat seni dan budaya, museum terbuka (Open air museum) dan taman purbakala (archaelogical park) yang dapat dimanfaatkan sebagai pusat study, pusat informasi, tempat rekreasi dan hiburan untuk kepariwisataan.
Sehingga temuan tinggalan arkeologi yang sangat berpotensi utuk dimanfaatkan untuk pengembangan destinasi wisata seperti di daerah daerah lain ini akan sangat menarik.
Tinggalan yang perlu dimanfaatkan untuk dikembangkan tersebut Seperti:
Gua Berakit di Desa Sanggulan