Lihat ke Halaman Asli

Jazir Hamid

PLAT AB I Pelaku Wisata

Pentingnya SOP Tatanan Kenormalan Baru Bagi Sebuah Destinasi Wisata

Diperbarui: 7 Juni 2020   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Destinasi wisata Mangunan. Foto Sumber: jalandesa.cm

Insan wisata: Bersiap memasuki fase tatanan kenormalan baru pariwisata, setelah beberapa saat berada dalam dimensi raung dan waktu tak menentu. Karna sebuh virus yang timbul dari mahluk teramat kecil namun membuat semua orang jadi terkucil.

Hasrat untuk segera bebas, lepas dan leluasa untuk menghirup udara segar di alam terbuka bagi kebanyakan masyarakat seolah sudah tak bisa ditawar lagi.

Apalagi, beberapa failitas publik serta tempat wisata baik di luar maupun di dalam negeri sudah mulai dibuka kembali. Namun tetap mengedepankan protokol sesuai yang ditetapkan.

Kemudian, yang jadi pertanyaannya adalah: destinasi wisata yang bagaimana yang  layak dan nyaman ketika fase kenormalan baru itu diterapkan?

Barangkali boleh kiranya di sini saya kasih pandangan bahwa wisata alamlah yang akan jadi pilihan pertama masyarakat untuk berlibur saat masa new normal.

Sebab alam bisa memberikan manfaat yang besar dengan resiko rendah terhadap kesehatan. 

Alasan lain adalah bahwa alam juga bisa memberikan keleluasaan jarak fisik antara pengunjung satu dengan lainnya.

Meski demikian, untuk sementara dalam beberapa waktu ke depan peminat wisata alam yang dipilih masyarakat sebatas lokasi yang masih bisa ditempuh tidak lebih dari 1 jam, atau katakanlah 2 jam.

Kita mengawali atau mencoba menikmati liburan dengan memilih lokasi yang dekat jaraknya dari tempat kita. Sehingga, kita bisa memilih jalan ke pantai, atau tempat edu wisata yang didukung suasana alam yang asri, atau bisa juga  menikmati suasana bernuansa pegunungan.

Karna "berlibur" liburan ini sangat diperlukan untuk menyegarkan kembali pikiran setelah mengalami kejenuhan, sehingga diharapkan akan menumbuhkan semangat baru.fresh dan enjoy.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline