Lihat ke Halaman Asli

Jazir Hamid

PLAT AB I Pelaku Wisata

Membuat Lilin (Malam Batik)

Diperbarui: 18 Mei 2020   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam-lilin batik sebagai perintang warna. Foto: by : Jazir Hamid

Ada dua makna besar batik bagi masyarakat Indonesia. Pertama, batik merupakan warisan kebudayaan dari nenek moyang bangsa Indonesia. Kedua, sebagai sebuah karya industri, batik merupakan sandaran kehidupan atau lapangan kerja bagi masyarakat yang terlibat di dalamnya. Keberadaan batik di Indonesia 10 tahun lalu telah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya tak benda (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity) yaitu pada tanggal 2 Oktober 2009.

Batik dibuat melalui proses yang panjang dan memerlukan beberapa alat dan bahan. salah satu bahan untuk membuat batik adalah lilin atau biasa disebut malam batik yang terbuat dari beberapa unsur atau bahan. Malam batik yang kwalitasnya bagus dibuat dengan tujuh unsur bahan. yaitu:

 1. Parafin.

Adalah produk samping hasil pengolahan minyak bumi mentah. Ada beberapa macam parafin, putih dan kuning. Keduanya berbentuk kristal. Ada juga parafin getuk yang bentuknya lunak tidak kristal. Disebut getuk karena lunak spt makanan dari singkong yang direbus dan ditumbuk hingga halus.

Pemakaian Parafin biasanya digunakan untuk campuran malam Klowong dan tembokan

2. Mixcowax

Adalah produk samping hasil pengolahan minyak bumi mentah juga. Sifat fisik. Titik leleh 60C. Memakan waktu lama untuk menjadi encer, sulit menembus kain, saat cair kental, mudah lepas, daya rekat kecil terutama dalam rencaman air, tidak mudah jadi karbon (hitam), lekas membeku, tahan lama, tahan lrutan alkali

3. Lilin Lebah

Nama lainnya adalah malam tawon,, kote, lilin Palembang, lilin sumbawa lilin Timor. Disebut kote karena mungin dulu banyak dihasilkan di daerah Kalimantan  (KUTAI). Liln lebah merupakan bahan yang dikeluarkan oleh lebah melalui kelenjar di bawah perutnya. Lilin yang beku diletakkan pada sarangnya dengan bantuan kaki belakangnya.

Sifa fisik: titik leleh 58 -- 60 C . mudah cair, tahan lama, dya rekat tinggi, elastis, tidak berubah sifat fisiknya.

4. Gondorukem

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline