Lihat ke Halaman Asli

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh : Bara Sutan Amanda

Akir-akir ini banyak generesai muda anak pelajar bahkan orang dewasa yang sudah melupakan kearifan lokal, kearifan lokal sendiri adalah budaya yang kental di suatu daerah dan setiap daerah mempunyai kearifan lokal yang berbeda beda pertanyaannya adalah dari semua kalangan orang di seluruh Indonesia terutama yang sudah dewasa mereka banyak yang tidak tau tentang kearifan lokal padahal mereka sudah tinggal di lingkungan lokal mereka tersebut selama bertahun-tahun l, mungkin jika masih kanak kanak masih wajar namun jika sudah menginjak dewasa hal itu perlu di ketahui apa penyebabnya apakah orang tua mereka tidak pernah mengajari mereka tentang kearifan lokal atau budaya lokal setempat, hal itu membuat generasi bangsa lebih memilih untuk bermain media sosial dan anehnya di media sosial mereka tidak menyaring apakah itu yang merka lihat dan pelajari budaya yang seharusnya, hal itu membuat para generasi muda lebih mencintai kebudayaan luar dari pada kebudayaan milik tanah kelahirannya, dan lebih parahnya lagi mereka selalu mengatakan bahwa yang mereka pelajari di hp itu adalah pendidikan atau pelajaran sehari- hari.

Berbicara tentang pelajaran sehari hari, itu memang penting bagi generasi emas bangsa karna pelajaran dan ilmu yang bermanfaat bisa mengantarkan mereka ke pada kehidupan yang lebih sukses dan kayak di masa depan. Namun yang di khawatirkan mereka terlalu fokus belajar dan lupa akan kewajiban- kewajiban yang lain. Kewajiban yang harus di miliki oleh setiap ingsang generasi penerus bangsa, yaitu kebudayaan lokal, kebudayaan lokal sangat penting untuk di pelajari karena jika tidak itu akan membuat idiologi negara luntur perlahan-lahan mereka yang di masa kini

tidak akan menyadari bahwa budaya itu penting, namun untuk generasi penerus bangsa yang kelak akan meneruskan bangsa Indonesaia mereka akan bingung mencari jati diri negara mereka yaitu Indonesia, perjuangan buyut buyut yang sudah sejak lama untuk mencari idiologi daerah dan negara harus hilang sia sia, kemudian hilangnya idiologi akan membuat bangsa ini mudah di jajah oleh bangsa ang sing, yang awalnya hilang idiologi akan hilang juga kemerdekaan, pahlawan yang sudah menempuh jalan yang panjang beratus-ratus tahun mengorbankan nyawa mereka itu menjadi sia-sia maka dari itu cinta budaya dan kearifan lokal harus ditanamkan agar itu semua tidak terjadi pada bangsa kita yang tercinta, untuk menamakan hal tersebut bukan semata-mata tugas orang tua pemerintah sebagai panutan harus memberikan contoh baik langsung maupun melalui pendidikan di setiap jenjang mulai dari awal hingga akir, pendidikan itu juga akan memberikan ilmu dan manfaat sehingga setiap pelajar akan mengingat terus kebudayaan lokal dan itu akan terus berlanjut hingga ke jenjang tertinggi yaitu perkuliahan, sehingga dengan menganyam pemdidkan yang tinggi dan di setiap pendidikan selalu di tanamkan cinta kearifan lokal maka mereka secara otomatis akan mencintai budaya Indonesia dan akan meneruskan ke anak dan cucu mereka kelak.

Setelah melihat bangsa Indonesia yang tak kehilangan jati diri dan segala kekayaan ke arifan lokal maka para pejuang kemerdekaan, orang- orang di masa lampu yang telah mencari identitas negara tidak akan membuat jasa mereka sia-sia, namun itu semua tergantung pada pilihan diri kita apakah kita ingin melihat anak cucu kita kelak masih mencari jati diri bangsa atau mereka sudah memahami dan mampu menerapkan pada kehidupan sehari hari




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline