Lihat ke Halaman Asli

Sahabatku Penjilat

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyi senyap... Terang berselimut gelap Dingin merinding... Bagai tak berdinding

Aku takut... Hati malaikatku telah akut Terdusta berulang Bodohku bertulang

Logika mematung... Tak dapat menghitung Perasaanku bertarung Membuatku bingung

Yakinku terikat Pada langkanya sahabat Percayaku mengangguk Pada lidah yang menekuk

Kau... Mencium wangi malaikat Mendekat karena manfaat Merayu sambil berharap Memohon dengan meratap

Sejatinya sahabat Tak merangkul sebab derajat Tak mengakrab sebab manfaat Tak merayu lalu menjilat

Bekasi, 3 Oct '10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline