Lihat ke Halaman Asli

Revolusi dari desa, Revolusi dari Gagasan Pembangunan yang Ada

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul buku :Revolusi dari Desa : Saatnya dalam pembangunan percaya sepenuhnya kepada rakyat

Editor         : Dr. Yansen, TP., Msi.

Penerbit     : elex media komputindo

Cetakan     : Pertama,2014

Tebal          : 224 halaman (isi dan cover)

Pembangunan adalah sebuah band wagon yang tidak akan pernah berhenti dan selalu mengalami perkembangan program, pembangunan menjadi alasan utama sebuah program terwujud, tercipta, terlaksana dan terkonsep. Dalam teori dasar management di katakan “gagal berencana sama dengan merencanakan kegagalan”, seperti halnya membangun yang awalnya sebuah konsep dan rancangan, segala sesuatu di pertimbangkan dengan matang agar hasil sesuai dengan yang di inginkan.

seperti yang di ketahui bahwa sebuah pembangunan akan terwujud melalui SDM yang mumpuni dan kreatif, Seperti Halnya yang di Ungkapkan Buku ini yang mempunyai judul “Revolusi dari Desa” Yang di dalamnya pun mengungkapkan pentingnya SDM bagi proses pembangunan, layaknya incubator dalam pelatihan skill masyarakat yang ada. Terbentuklah sebuah Gagasan GERDEMA yang memiliki kepanjangan dari Gerakan Desa Membangun Melalui pendekatan serupa dengan teori dependensi yangberarti memiliki kehendak untuk meninjau kembali pengertian dari pembangunan. Menyatakan Pembangunan tidak tepat untuk diartikan sebagai sekedar proses industrialisasi, peningkatan output, dan peningkatan produktivitas semata, melainkan, pembangunan lebih tepat diartikan sebagai peningkatan standar hidup bagi setiap penduduk.

Yang menarik dari gagasan penulis adalah “kembali ke desa” atau prinsipnya yang hampir serupa dengan three musketeer yang melegenda dengan semboyan “satu untuk semua,semua untuk satu” dimana pendekatan yang diguanakan adalah prinsip partisipatoris yatu setiap aparat pemerintahan tidak hanya bertugas sebagai penyempurna administrasi saja, melainkan menjadi control peran masing-masing kinerja termasuk peran serta dari masyarakatnya, dan setiap komponennya memiliki peran yang di pertanggung jawabkan.

Di dalam Buku Ini memiliki tujuh bab, di bab pertama membahas tentang mengkaji ulang konsep pembangunan dan menganalisis permasalahan yang di alami pembangunan, sehingga di bab kedua dan ketiga menjadi solusi penulis yaitu GERDEMA dan bab-bab selanjutnya menerangkan mekanisme dan penjabaran lebih lanjut dari GERDEMA itu sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui Indonesia adalah masyarakat yang beragam dan mempunyai berbagai persoalan yang beragam pula, hal ini di lihat sesuatu yang positif bagi pengelolaan SDM, selain itu penulis membuat mark-up­ atau keyworduntuk setiap point-point atau kata-kata bermakna yang ada d setiap gagasannya, hal ini pun menjadi kemudahan tersendiri bagi kita untuk menemukan inti-dari setiap penjabaran dari gagasan yang ia tulis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline