Di antara gelap yang merayap
Aku berjalan tanpa sayap
Ku memandang langit tanpa atap
Lalu ku melihatmu bagai asap
Di bawah pohon yang hitam
Ku lihat titik cahaya termakan kelam
Namun masih tersisa meski tak tajam
Menerangi sukma yang kian padam
Andai kau seperti cahaya mungil itu
Hadir di tengah suram malamku
Tapi ragamu semakin jauh terenggut waktu
Semakin hilang kurasa dalam kalbu
Aku tak ingin memaksamu
Untuk menghirup sesak jalanku
Dan akhirnya semua itu berlalu
Namun, kau tetap cahaya kecilku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H