Lihat ke Halaman Asli

Kau, Dear!

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kau terlalu berhaga untuk ku campakan ke lembaran masa lalu

Namun kau begitu sakit untuk ku ingat setiap jengkalan nama mu

Kau tak tau perasaan ini bukan?

Karena kau tak pernah mengenali hati ku

Tak pernah!

Sadarkah kau?

Perjuangan ku untuk meneguhkan hati ku ke kamu begitu hebat?

Tau kah kamu?

Aku terlalu ringkih untuk memendam semua rahasia hati ini?

Sadarkah kau?

Hati ku tak pernah sedikitpun terbuka untuk yang lainnya?

Ntah lah, mengapa aku terlalu bodoh seperti ini.

Terlau bodoh untuk menangisi kamu yang sedang asyik memadu cinta disana

Namun jujur, aku sungguh tak bisa terlepas dari bayang-bayang mu

Setahun, dua tahun, hingga kini berjalan lima tahun

Dan perasaan itu tetap sama

Sama seperti yang dahulu

Enathlah, entah pemahaman cinta yang mana ku anut

Pemahamn cinta yang mana yang selalu membuat malam-malam ku tak nyenyak

Dear, mengapa kau semangkin hari semangkin dingin

Kau semangkin angkuh, untuk ku puja

Dear, masihkah paras itu menjadi tolak ukur mu dalam bercermin?

Dear, masihkah perasaan cemburu itu tertinggal di hati mu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline