Lihat ke Halaman Asli

Masalah Itu di KOORDINASI

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Manajemen adalah melakukan segala sesuatu melalui orang lain untuk mewujudkan paling sedikit tujuan umum yang sama. Maka tujuan ditetapkan lebih dulu serta bagaimana mewujudkannya dalam proses perencanaan, yaitu proses yang mendahului tindakan.

Dalam mengimplementasikan sebuah perencanaan, unit-unit kerja dikoordinasi oleh blue print perencanaan dengan prinsip unity of command agar tragedi menara Bibel tidak terjadi ketika KOORDINASI berhubung bahasa sebagai alat komunikasi sebagai sarana koordinasi mereka tidak sama.

Dalam kasus Tanjung Priok yang membuat heboh itu, masalah koordinaasi muncul karena prinsip unity of command tidak dipegang. Unit kerja lokasi yang sudah mempersiapkan lokasi jauh hari sebelumnya, Paspampres yang juga sudah bekerja beberapa hari sebelumnya untuk mensterilkan lokasi, dan wartawan Istana jelas sudah terkoordinasi dengan baik sehingga mereka sudah menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik untuk perhelatan Presiden mengumumkan Kabinet. Artinya tujuan pasti sudah jelas dan pasti sudah terkonfirmasi. Lalu dimana masalahnya sehingga perhelatan yang sudah menghabiskan ratusan juta rupiah itu tidak sesuai rencana ?

Manajemen adalah proses yang didahului oleh PROSES PERENCANAAN. Tampaknya ada kabut sutra ungu dalam proses perencanaan itu sehingga ada informasi yang tidak sempurna masuk dalam proses perencanaan sehingga keputusan untuk menyiapkan lokasi dieksekusi, padahal  informasi yang digunakan bukan informasi sempurna sehingga keputusan itu bersifat probabilistik dan peluang informasi salah itu muncul. FATAL, karena ini menyangkut kredibiltas orang nomor 1 di Indonesia.

Jaringan keputusan perhelatan itu dalam prinsip unity of command melibatkan pasti tiga node saja. Pertama, Presiden yang sangat berkepentingan, ke dua anchor man 1 yang memasok informasi ke Presiden untuk membuat keputusan, dan anchor man 2 yang mengeksekusi keputusan Presiden guna menyiapkan dengan berkoordinasi dengan paspampres dan wartawan istana. Artinya, KOORDINASI tiga jaringan pembuat keputusan itu pasti terjadi dengan unity of command yang berpusat di Presiden.

Lalu, mengapa perhelatan itu gagal dan tidak sesuai rencana ?

Sumbernya memang di KOORDINASI ketiga hub tersubut yang menggunakan pasokan informasi yang tidak sempurna untuk proses koordinasi tersebut.

Sebuah analisis dari orang biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline