Lihat ke Halaman Asli

Sampah di Sungai Mengancam Masyarakat

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1415452668589493524


Kondisi Sungai Sipogas saat penulis terjun meninjau sungai tersebut.  Terlihat sangat tidak bersih dan mengancam kesehatan warga, padahal warga masih menggunakannya.

Air adalah sumber kehidupan dan merupakan salah satu yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Untuk keperluan sehari-hari, baik mandi cuci dan kakus (MCK) maupun kebutuhan memasak, minuman dan keperluan lainnya. Selain manusia, air juga dibutuhkan oleh hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Di Padangsidimpuan ada beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yaitu, Aek Sipogas, Batang Ayumi, Batang Kumal dan Batang Angkola. Dari pantauan kami sungai ini sangat tak terawat. Bagaimana tidak, sampah di sungai dan airnya terlihat keruh akan mengakibatkan efek negative jangka pendek dan jangka panjang.

Jangka pendek yaitu lingkungan yang tidak sehat, tidak indah dan sangat mengganggu pemandangan. Jangka menengah akan mengakibatkan meluapnya air karena kebanyakan sampah. Jangka panjang akan menyebabkan banjir, mengakibatkan berbagai serangan penyakit.

Air yang aman dipakai adalah air yang bersih, jernih dan terawat. Jika diperhatikan masih banyak masyarakat padangsidimpuan yang menggunkan sungai sebagai alternatif MCK. Dan ini akan mempengaruhi kesehatan warga. Dari itu, perlu keseriusan dan bantuan berbagai elemen untuk mengsejahterakannya. Baik berupa sosialisasi dan tindakan nyata dari pihak pemerintahan dan instansi yang berkiatan dengan kelangsungan lingkungan hidup masyarakat.

Selain itu, kesadaran masyarakat lah yang paling utama dalam penanggulangan ini. Dampak yang akan terjadi yaitu, kesehatan masyarakat pengguna sungai akan terancam. Sebab akan menimbulkan berbagai penyakit yang mengerikan. Di samping itu, ancaman banjir yang dapat merugikan masyarakat juga. Yang pada akhirnya padangsidimpuan akan terancam langganan banjir jika hal ini terus dibiarkan.

Seperti dituturkan oleh Bapak M. Pohan warga Kampung Tobat Gang Dame yang rumahnya tepat di pinggir sungai Aek Sipogas. “Kesadaran masyarakatlah yang paling utama demi menjaga kebersihan dan terawatnya sungai ini. jika ada larangan dari beberapa pihak yang merasa keberatan bisa jadi warga yang membuang sampah sembarangan akan berkurang. Harapan saya, semoga masyarakat secepatnya menyadari betapa pentingnya air bersih demi kelangsungan hidup di masa mendatang”.

Alam akan memberikan tuntutannya dengan jalannya sendiri. Air yang tercemar akan menyebabkan penyakit yang mengancam kesehatan penggunanya. Selain itu air yang tertimbun sampah akan menyebabkan langganan banjir.

Pihak yang dirugikan sebenarnya masyarakat sendiri, terutama masyarakat yang mempunyai rumah di sekitar aliran sungai. Umumnya seluruh warga kota Padangsidimpuan.

Solusi yang bisa kita upayakan adalah sosialisasi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai, yang pada intinya mengsosialisasikan betapa pentingnya merawat air sungai dan disampaikan betapa meruginya jika diabaikan. Selalin itu, pembuatan tong sampah di setiap rumah, dan setiap hari harus ada yang mengangkutnya. Mungkin dengan jalan ini masyarakat akan berhenti membuang sampah ke sungai. Semoga kedepannya masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya air bagi kelangsungan hidup sekarang dan nanti. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline