Lihat ke Halaman Asli

bastian bastian

pengamat kebijakan publik

Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk Kesejahteraan Bangsa

Diperbarui: 4 Desember 2024   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

MBG adalah program pemberian makanan bergizi secara gratis kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti anak-anak usia sekolah, ibu hamil, dan lansia. Tujuannya adalah untuk mengurangi angka stunting, meningkatkan kesehatan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Program MBG  bertujuan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, seperti anak-anak sekolah, ibu hamil, dan lansia. 

Tujuan utama program ini adalah untuk meningkatkan gizi masyarakat, terutama anak-anak, dan mengurangi angka stunting.,Program MBG merupakan salah satu kebijakan prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk program ini pada tahun 2025. 

Pelaksanaan program MBG dapat dilakukan melalui beberapa skema, seperti:Pemberian makanan siap saji denan  diberikan langsung kepada penerima manfaat, Penerima manfaat diberikan bahan makanan untuk dimasak sendiri atau  Makanan bergizi disiapkan oleh katering dan kemudian didistribusikan. 

Program MBG diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Pelaksanaan MBG dilakukan melalui berbagai cara, dengan diiberikan langsung kepada penerima manfaat, diberikan bahan makanan untuk dimasak sendiri, atau  disiapkan oleh katering dan kemudian didistribusikan.

Jepang terkenal dengan sistem pendidikan yang berkualitas, salah satu faktor pendukungnya adalah program makan siang gratis di sekolah yang disebut kyushoku. Program ini telah berjalan selama lebih dari seabad dan menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Negeri Sakura. Kyushoku adalah program makan siang yang disediakan secara gratis di sekolah-sekolah di Jepang. 

Makanan yang disajikan bervariasi, bergizi, dan disiapkan oleh koki yang terlatih. Selain menyediakan makanan, kyushoku juga bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya gizi seimbang dan kebiasaan makan yang sehat, menciptakan suasana makan bersama yang menyenangkan dan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya berbagi dan menghargai makanan, serta anak-anak belajar untuk mengambil makanan sendiri dan membersihkan meja setelah makan.  

Program kyushoku dimulai pada akhir abad ke-19 sebagai upaya untuk mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak, terutama di daerah pedesaan. Seiring berjalannya waktu, program ini semakin berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan Jepang. Menu makan siang di sekolah Jepang bervariasi dan dirancang oleh ahli gizi. 

Menu biasanya mencakup nasi, sup miso, ikan atau daging, sayuran, dan buah-buahan. Makanan disiapkan di dapur sekolah atau oleh perusahaan katering yang bekerja sama dengan sekolah. Makanan disajikan secara pra smanan, sehingga anak-anak dapat memilih makanan sesuai selera. Setelah makan, anak-anak bertanggung jawab untuk membersihkan meja dan peralatan makan mereka. Kyushoku membantu meningkatkan status gizi anak-anak Jepang, mengurangi angka obesitas dan kekurangan gizi.

 Anak-anak yang bergizi baik cenderung memiliki konsentrasi dan daya ingat yang lebih baik.  Kyushoku menciptakan suasana yang kondusif untuk bersosialisasi dan belajar menghargai perbedaan. Program ini mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kemandirian, tanggung jawab, dan kerja sama.

Program kyushoku di Jepang telah menjadi inspirasi bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengkaji kemungkinan untuk menerapkan program serupa. Kyushoku membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat, kita dapat menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline