Lihat ke Halaman Asli

Musuh dalam Bayangan

Diperbarui: 14 Januari 2016   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Fajar merah menangkup kelaut lepas
Sinarnya yang merah bagaikan banjir darah
Membasahi tabir mendalam terkembang
Tugu terpaku diam, bertulang menuju kelangit biru
Berdaun mendung rendah menggantung
Gulita datang menyebar ke penjuru buana
Anjing-anjing melolong panjang
Menyambut malam….

Bayangan tak jelas berkelebat kesana kemari
Jubahnya berkebar menyapu debu
Kaki lemah tertahan melangkah dan berjongkok
Bayangan menyambar bagai kilat
Tubuh terkapar tak sadar diri
Bayangan itu kembali pergi
Menghilang, kedunia mereka mungkin….

Malam melarut tenang seolah tak terjadi apa-apa
Bulan bertahta di langit dingin
Awan tiada dan bintang-bintang melirik cumbu
Angin mengusap membelai
Tubuh pingsan sampai di riba pagi
Kembali siuman diatas pembaringan
Di dalam kamar sebuah rumah sederhana
Ternyata aku mimpi semalam…..




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline