Lihat ke Halaman Asli

Dr.Dr.Basrowi.M.Pd.M.E.sy.

Pengamat Kebijakan Publik, Alumni S3 Unair, Alumni S3 UPI YAI Jakarta, PPs Ekonomi Syariah UIN Raden Intan Lampung

Sustain: Sebuah Pendekatan Kekinian dalam Membangun Brand

Diperbarui: 10 Desember 2022   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sustain: Sebuah Pendekatan Kekinian dalam Membangun Brand

Dr. Basrowi, M.E.

Sustain adalah kata yang diharapkan oleh semua pihak dalam membangun suatu bisnis. Bisnis yang sustain adalah bisnis yang mampu mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi. Ia bukan bisnis yang pagii didirikan dan sore tutup, atau bisnis yang hanya mampu bertahan dalam beberapa saat. Sustain juga dapat dimaknai sebagai suatu busnis yang mampu melanggengkan keberadaan alam, karena proses pembuatan output baik barang maupun jasa sangat bersifat ramah lingkungan. Ketika produk barang atau jasa yang kita hasilkan ramah lingkungan, tentu akan disukai oleh pelanggan kita, karena alam yang kita tempati saat ini bisa diwariskan kepada generasi yang akan datang. 

Perusahaan yang Sustain mempunyai prinsip mendapatkan keuntungan bukan untuk jangka waktu sesaat, tetapi untuk jangka waktu yang tak hingga lamanya. Semakin ramah terhadap lingkungan suatu perusahaan/organisasi maka semakin besar peluang mencapai sustain. Oleh karena sudah menjadi keniscayaan, seetiap perusahaan harus mengedepankan prinsip-prinsi sustain dibandingkan prinsip lainnya. 

Harus disayangkan manakala pimpinan perusahaan tidak peduli terhadap nilai-nilai sustain yang harus dikedepankan dibandingkan lainnya. Pimpinan perusahaan sudah selayaknya peduli dengan prinsip sustain karena beban yang dipikul oleh bumi semakin hari semakin berat. Organisasi  yang tidak ramah sudah saatnya, tidak kita beli produk-produknya, sebagai bentuk hukuman terhadap perusahaan tersebut yang tidak memberikan ruang terbuka hijau kepada generasi yang akan datang. 

Kekuatan konsumen dapat dikatakan mendekati kekuatan massa, yang mempunyai dampak yang sangat besar untuk memaksa perusahaan beralih ke kegiatan industri yang ramah lingkungan. Perusahaan harus sadar bahwa, bumi ini bukan untuk hari ini saja, akan tetapi untuk generasi yang akan datang. Kini, banyak sekali perusahaan yang belum sadar akan prinsip sustain menuju keberlanjutan yang lebih hakiki, yaitu keberlanjutan bumi itu sendiri, dan keberlanjutan perusahaan yang diperjuangkannya. 

Diperlukan komitmen yang tinggi bagi setiap pimpinan dalam membangun sebuah organisasi, untuk senantiasa mengedepankan prinsip dan nilai-nilai sustain dalam setiap langkah kegiatannya. Generasi millenial harus bersatu padu dalam mengedepankan prinsip sustin tersebut dalam merawat dan membangun bumi, menuju bumi yang tetap hijau di kemudia hari. 

Sebagai state of the Art tulisan ini,  banyak literatur menjelaskan akan pentingnya sustain bagi  bumi yang berimplikasi praktis pada sustain perusahaan itu sendiri. Sustin yang hakiki, manakala perusahaan mampu mengedepankan keberlanjutan alam, keberlanjutan pelanggan, dan keberlanjutan perusahaan, dalam arti selalu berkinerja tinggi tampa melupakan nilai-nilai kemanusiaan yang harus tetap berada di bumi tanpa dikotori oleh folusi dari ulah organisasi yang tidak ramah. 

Novelty tulisan ini, menjelaskan pentingnya perumusan visi, misi dan tujuan organisasi yang ramah, dan peduli terhadap nilai-nilai sustain. Berikutnya, novelty yang dibangun dalam tulisan ini lebih berkaitan dengan peran apa yang bisa dilakukan oleh pimpinan organisasi mulai pimpinan terendah hingga tertinggi dalam mengawal nilai-nilai itu menjadi komitmen bersama untuk dilaksanakan bersama, dalam lingkup kebersamaan yang hakiki. 

semoga bermanfaat. Serang, 9-12-2022 pkl 20.25. Uniba Gd D. Lt 2.5 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline